web analytics
header

Akademisi Meragukan Kemampuan Para Kandidat Walikota Makassar

Makassar, Eksepsi Online-Pernyataan pesimis dikemukakan oleh pembicara yang merupakan akademisi dari Unhas dalam diskusi publik mengenai Ekspos Hasil Survei Walikota Harapan Warga Makassar, yang berlangsung di Gedung PKP Unhas, Pukul 09.30 Wita, Rabu (1/5). Terutama jika mengaitkan antara program para kandidat dengan empat permasalahan utama yang dikeluhkan masyarakat kota Makassar. Empat permasalahan tersebut menurut hasil reset IDEC  adalah pengelolaan sampah, kemiskinan, banjir, dan kemacetan.

Hasil survei tersebut menunjukkan sebanyak 28,06% koresponden menyatakan bahwa permasalahan utama kota Makassar adalah sampah. Selebihnya adalah permasalahan kemiskinan dan banjir yang sama-sama sebanyak 17,60%, serta masalah kemacetan sebanyak 13,78%.
Hasil reset IDEC menunjukkan bahwa  sebanyak 23,98% masyarakat Makassar  yang menjadi koresponden menilai bahwa kinerja pemerintah kota Makssar saat ini masih buruk, 59,95% menyatakan cukup, dan 16,07% menyatakan baik. Salah satu penyebab ketidakpuasan tersebut  adalah ketidakmampuan pemerintah kota mengatasi empat permasalahan diatas, yaitu sampah, kemiskinan, banjir, dan kemacetan. “Saya menilai, dalam 20 tahun mendatang, permasalahan ini belum terselesaikan, karena  sejak dari dulu sampai sekarang, tidak ada kandidat yang serius membuat solusi mengatasinya. Seharusnya masalah tersebut menjadi visi utama para kandidat,” tegas Prof Deddy T. Tikson
Melanjutkan pembahasan tersebut, Prof Ananto Yudono mengatakan bahwa  terjadinya  empat permasalah tersebut disebabkan  kerena pembangunan dilaksanakan tanpa manajeman yang baik. Termasuk  pembangunan yang terfokus pada kota, sehingga terjadi urbanisasi masyarakat desa ke kota. Hal itu akan memperburuk tata kota, disebabkan kebanyakan para  urban tersebut tidak punya pendidikan, skill, dan modal yang memadai. Untuk itu, menurutnya,  dibutuhkan pemimpin yang memiliki kompetensi, komitmen, konsistensi, dan kordinasi dalam mengembangkan kota Makassar.  “Mayarakat Makassar harus memilih pemimpin yang mampu mengatasi empat permasalahan tersebut,” tegasnya.
Dalam kesimpulannya, Rahmad menyatakan para kandidat yang ada sekarang tidak ada yang tertarik membicarakan dan menemukan solusi atas permasalahan empiris dan konret yang dihadapi masyarakat, termasuk empat permasalahan menurut hasil riset tersebut. Oleh karena itu, ia memprediksikan bahwa angka partisipasi masyarakat dalam pemilihan walikota akan rendah karena pesimis dengan kemampuan para kandidat.
“Saya mengharapkan agar para calon betul-betul mau memecahkan empat masalah yang merupakan hasil reset tadi. Tapi kan sampai hari ini tidak ada yang bicara itu. Kebanyakan mereka hanya menawarkan pendidikan dan kesehatan gratis,” tegas Prof Deddy yang diwawancarai sehabis diskusi. (RTW)

Related posts: