 |
| Antrean panjang terjadi di salah satu SPBU Kota Makassar |
Makassar, Eksepsi Online-Menjelang pengumuman resmi pemerintah menaikkan harga BBM, Jum’at (21/06), terjadi antrean panjang di beberapa SPBU kota Makassar. Terutama disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga premium bersubsidi yang semula seharga Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter. Situasi tersebut disikapi pihak kepolisian dengan melakukan penjagaan di SPBU.
Seorang personel kepolisian, Marzuki, saat diwawancarai di salah satu SPBU sekitar Pasar Terong, Kecamatan Bontoala, mengungkapkan bahwa penjagaan yang dilakukan bertujuan untuk mengamankan dan mencegah terjadinya kericuhan antarkonsumen. Selain itu, penjagaan juga untuk mengantisipasi aksi protes kenaikan harga BBM oleh mahasiswa yang dapat menimbulkan kericuhan. Penjagaan tersebut akan terus dilakukan sehingga ada jaminan keamanan. “Sampai dijamin betul-betul aman,” ungkapnya.
Pada saat bersamaan, sejumlah mahasiswa melakukan aksi protes atas kenaikan harga BBM di beberapa titik jalan, salah satunya di depan pintu I Unhas. Aksi tersebut diwarnai penutupan ruas jalan, sehingga menimbulkan kemacetan. Terkait hal tersebut, Abdul Azis, seorang supir taksi menyatakan tidak sepenuhnya setuju dengan tindakan oknum mahasiswa yang melakukan demonstarasi dengan cara menutup jalan, karena mengakibatkan kemacetan dan meresahkan masyarakat. “Mahasiswa yang berniat membela masyarakat malahan meresahkan masyarakat,” keluhnya. (fai)
