web analytics
header

Untukmu, Para Petopeng

Oleh: Nurjannah

Kau tak tahu hidupku
Kau tak mengerti kehidupanku
Kau hanya bisa menilai dengan semaumu

Kau tak tahu kesulitanku
Kau tak tahu tawa, tangis, dan pengharapanku
Sekali lagi, kau hanya bisa menilai dengan semaumu

Aku tahu arti hidup, sedangkan kau tidak
Aku tahu sulitnya hidup, sedangkan kau tidak
Aku tahu bahagianya hidup, sedangkan kau tidak

Karena kau, masih terjerat dalam keegoisan dan kemunafikkan hidup
Karena kau, masih terpenjara dalam hidup yang kau banggakan
Dan sekali lagi, kau hanya bisa menilai dengan semaumu.

Related posts:

GARIS TAKDIR

Oleh: Imam Mahdi A Lekas lagi tubuhku melangkahMelawan hati yang gundahKe ruang samar tanpa arah Sering kali, ragu ini menahan

Dialog Temaram dalam Jemala

Oleh: Naufal Fakhirsha Aksah (Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas) Bagaimana kabarmu? Kabar saya baik, Tuan.  Bagaimana sejak hari itu? Sungguh, saya

Bukan Cerita Kami

Oleh: Akhyar Hamdi & Nur Aflihyana Bugi Bagaimana kau di kota itu, Puan? Kudengar sedang masuk musim basahTidak kah ingin