web analytics
header

Debat Kandidat Dipandang Tak Pengaruhi Pemilih

Makassar, Eksepsi Online- Debat antar kandidat Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unhas (FH-UH) periode 2016/2017 dilangsungkan Selasa lalu (1/3), bertempat di depan sekretariat BEM. Namun, seperti yang diutarakan salah seorang keluarga mahasiswa (Kema) FH-UH Afdalis, proses debat dinilai hanya tanya jawab biasa, “Debat kandidat ini tidak akan menghasilkan hal demikian karena debat ini lebih seperti tanya jawab.”  Menurutnya, harapan dari dilaksanakannya debat kandidat agar Kema yang belum menentukan pilihan dapat menentukan pilihannya dengan melihat proses debat kandidat.

Pertanyaan yang dilemparkan oleh perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kata Afdalis, masih berkutat pada masalah yang sama, yaitu seputar masalah antara organisasi internal dan eksternal FH, alokasi dana tiap UKM, intervensi dekanat, masalah jam malam, dan kaderisasi. “Jawaban yang dipaparkan tidak menyentuh ranah teknis, sebab tiap calon hanya bermain aman. Hanya memberi harapan yang sulit dibuktikan,” ujarnya. 

Secara umum, Afdalis mengaku mengapresiasi debat kandidat yang dilaksanakan Panitia Pemilihan Umum (PPU), tetapi masih ada yang perlu dibenahi, seperti Kema yang tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. “Kedepannya ada baiknya jika pelaksanaan debat lebih kepada pelemparan wacana yang diajukan kepada tiap-tiap calon, sehingga calon dapat mengajukan solusi terhadap wacana tersebut,” saran mahasiswa angkatan 2012 itu. 

Melihat forum yang kurang partisipan, lanjut Afdalis, debat kandidat ini tidak akan memberi pengaruh signifikan terhadap pemilih. Ia menuturkan, “Partisipan yang hadir hari ini adalah pemilih yang telah menentukan pilihan.”

Senada dengan itu, narasumber lain yang enggan disebutkan namanya memandang bahwa debat kandidat hanya akan memberi pengaruh yang sedikit bagi pemilih. “Keluarga mahasiswa lebih banyak menilai calon dari kinerjanya sebelum mencalonkan. Debat lebih kepada untuk lebih meyakinkan lagi pemilih atas pilihannya.” Pendapat serupa turut disampaikan narasumber lain yang meminta disamarkan identitasnya, bahwa debat kandidat akan berpengaruh pada mahasiswa yang masih abu-abu. “Tetapi jika sudah dihadapkan pada mahasiswa yang telah menentukan pilihan tentu akan tetap membela pilihan mereka sendiri,” tutur mahasiswa tersebut.

Di sisi lain, ketiga narasumber tetap optimis setiap calon akan membawa perubahan yang baik bagi kelangsungan kelembagaan FH-UH. “Ke enam calon Presiden dan Wakil Presiden BEM ini adalah orang-orang terbaik di angkatan mereka, ASAS 2013,” kata Afdalis. Ia turut berharap kepada para calon agar tidak hanya memberi harapan tanpa diwujudkan. (Inn)

Related posts: