web analytics
header

Nahkoda Baru BEM FH-UH

Logo BEM FH-UH

Makassar, Eksepsi Online – Setelah terkatung-katung cukup lama, akhirnya Panitia Pemilihan Umum (PPU) menetapkan nahkoda baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH). Pada penghitungan suara pemilihan umum atau biasa disebut pemilu raya Rabu lalu (30/3), Kahar Mawansyah dan Leoni Vonni Nani unggul dari kedua calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FH-UH. Pasangan nomor urut 3 itu, memimpin hasil rekapitulasi suara dari angkatan 2009 – 2014 dengan total jumlah suara sebanyak 319 suara, disusul Muammad Yunus dan Ahmad Suyudi sebagai pasangan nomor urut 2 dengan 312 suara dan terakhir Pasangan Nomor urut 1, Asaat Rizkallah A. dan A. Muhammad Agil Mamasin dengan 278 suara.

Kahar Mawansyah sempat tidak percaya akan kabar mengenai hasil rekapitulasi tersebut. Ia kemudian bersyukur setelah mengetahui bahwa dirinya memang terpilih sebagai Presiden BEM FH-UH. Kahar berharap mendapat dukungan dari semua pihak. “Setelah mendapat kabar bahwa saya betul-betul menang, saya bersyukur. Tapi, saya sadar hal itu adalah amanah, karena saya mendapat jabatan ini dengan bantuan tim saya dan kawan-kawan yang lain. Untuk mewujudkan tujuan kita, semua calon harus jalan bersama, karena itu merupakan komitmen kita,” ungkap Kahar saat ditemui Kamis (31/3)  di Sekretariat BEM FH-UH sebelum pelantikannya.

Meskipun tidak menjanjikan sesuatu, Kahar mengaku akan menawarkan konsep dalam menghadapi berbagai permasalahan di FH-UH. Terkait kebijakan pemberlakuan jam malam, Ia telah merencanakan langkah yang akan dia lakukan. “Walaupun seandainya kemarin kami tidak terpilih, di tim pun kami sudah mempersiapkan beberapa hal yang akan kami lakukan, dan Alhamdulillah kami terpilih. Kami berada dalam sistem dan bisa kami lakukan dalam sistem. InsyaAllah akan kami komunikasikan dengan teman-teman UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) secepatnya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Kahar mengatakan harus ada persatuan untuk mewujudkan cita-cita bersama. Ia pun mengajak calon lain untuk mewujudkan cita-cita bersama.  “Kita keluarga mahasiswa, kita keluarga tidak ada musuh. Musuh kita adalah orang-orang yang mengekang kebabasan kita,”  tuturnya.

Terpilihnya Presiden BEM FH-UH disambut baik kedua pasangan calon lainnya. “Terpilih ataupun tidak kami tetap ingin berkonstribusi dalam kemajuan lembaga, misalkan nantinya presiden terpilih ingin meminta bantuan kami, kami secara sukarela bisa terjun langsung, mungkin dalam menyumbangkan ide, tenaga atau apapun yang diminta presiden terpilih, kami tidak ingin menciptakan sekat,” ujar A. Muhammad Agil saat ditemui.

Senada dengan itu, Ahmad Suyudi, calon Wakil Presiden BEM nomor urut 2 menganggap Presiden BEM FH-UH tidak boleh sendiri. “Rangkul semua golongan, rangkul semua elemen. Kawal semua isu-isu, baik itu isu internal Fakultas Hukum, nasional maupun isu yang berkembang di sulawesi selatan,” tutur mahasiswa yang akrab dipanggil Yudi tersebut. (Mag:R)

Related posts: