web analytics
header

LPJ BEM FH-UH Ditolak

Suasana Penetapan LPJ BEM FH-UH di H. Arifin Tumpa

 

Suasana Penetapan LPJ BEM FH-UH di H. Arifin Tumpa
Suasana Penetapan LPJ BEM FH-UH di H. Arifin Tumpa

 

Makassar, Eksepsi Online – Setelah ditunda dua kali, Kongres Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Kema FH-UH) kembali dilaksanakan, Selasa (18/4) di Aula Harifin A. Tumpa FH-UH. Agenda kongres Pembacaan dan Penetapan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH-UH periode 2016-2017. Kongres dibuka pukul 16.00 dan berakhir pukul 18.30 Wita yang berujung pada penolakan LPJ BEM yang dibacakan oleh presidium sidang.  

Presiden BEM FH-UH periode 2016-2017 Kahar Mawansyah menerima dan menghargai keputusan kongres. Namun, ia meminta agar LPJ di kepengurusannya dijadikan sebagai bahan evaluasi ke depannya. “Apapun itu harus saya hargai karena keputusan Kema, tapi satu hal yang saya minta, bahwa evaluasinya memang benar-benar, teman-teman (Kema FH-UH, Red) harus mengambil pelajaran dan juga harus melaksanakan evaluasinya,” katanya saat ditemui setelah kongres.

Dalam pandangan umum BEM FH-UH periode 2016-2017, Kahar menemui sejumlah kendala dalam kepengurusannya. Kendala itu berupa kurangnya dukungan serta partisipasi dari beberapa pihak. Selain itu, kepengurusan BEM saat ini, banyak sedikitnya dipengaruhi oleh komunikasi terhadap dekanat sebagai birokrasi dalam lingkup FH-UH. Tak hanya itu, banyak di antara pengurus yang kemudian tidak lagi berpartisipasi dalam menyukseskan kepengurusan karena beberapa intimidasi yang ditujukan kepada BEM periode ini. Hal ini kemudian mengakibatkan pengurus yang tersisa tertih-tatih dalam menyelesaikan kepengurusan ini.

Disisi lain, Frandy A.L Fanggi salah satu anggota Kema FH-UH  menilai akar permasalahan dari BEM saat ini adalah komunikasi. Baik itu komunikasi antar UKM, komunikasi dalam melakukan advokasi dan komunikasi dengan dekanat.

Komunikasi penting menurut Frandy, karena dari komunikasi BEM mendapatkan kepercayaan dari Kema sebelum melakukan program kerja dan melaksanakan visi misinya selama kepengurusan.

Meski begitu, Frandy mengapresiasi kepengurusan BEM yang telah mencoba membangun nilai-nilai kemahasiswaan yang telah lama hilang dua tahun belakangan ini, meski terkendala dengan apatisme mahasiswa dan komunikasi.

Belajar dari kepengurusan BEM kali ini, Frandy berharap Kema FH-UH lebih mengenali permasalahan FH-UH. “Saya berharap ini menjadi pesan bagi warga Kema yang betul-betul mau memperbaiki Kema FH-UH agar mempersiapkan diri lebih siap lagi sekaligus betul-betul mengenali apa akar permasalahan FH-UH, harapnya.

Kongres Kema FH-UH akan dlanjutkan Rabu, (19/4) di Aula Harifin A. Tumpa FH-UH pukul 15.00 Wita dengan agenda peninjauan kembali pemilihan presidium sidang tetap. (Irma Ningsih/Nurhikmah)

Related posts: