web analytics
header

Semut Merah Menuju Koma,

Aksi yang dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus pada peringatan Hardiknas 2 Mei 2016 di Gedung DPRD Silsel. Asrul Ashary

Aksi yang dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus pada peringatan Hardiknas 2 Mei 2016 di Gedung DPRD Silsel. Asrul Ashary
Aksi yang dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus pada peringatan Hardiknas 2 Mei 2016 di Gedung DPRD Silsel. Asrul Ashary

M. Ibnu Maulana

(Pemimpin Umum LPMH-UH periode 2016-2017)

Miris mengiris hati, merah tidak lagi idealis.

Dua Mei 2017 semut merah tak turun gunung lagi.

Dua Mei lalu si semut merah sempat menjadi buming, karena turun aksi.

Memenuhi ruas jalan memperjuangkan hak mahasiswa-mahasiswi

 

Miris mengiris hati, semut merah tak turun gunung lagi, mungkin sudah pesimis.

Dua Mei lalu, jarak kandang menuju titik aksi bukan masalah dalam perjuangan kami.

Sekarang, untuk berkumpul membicarakan isi hati si semut sudah enggan berkumpul lagi.

Hati teriris-iris akibat kawan “mungkin” tak idealis lagi.

 

Sakit teriris-iris akibat permasalahan hati bukan jadi utama lagi.

Dua Mei sekarang si semut merah tak turun aksi. 

Mungkin sudah lelah turun gunung lagi, atau mungkin sudah tak optimis lagi. 

Menangis merintih-rintih melihat kawan seperjuangan sudah tak idealis dan pesimis. 

 

Sedih menghujam hati yang sedang teriris-iris. 

Aku membuat sajak ini dengan suasana hati yang mulai pesimis.

Akankah si semut merah akan bersatu lagi, ataukah nyaman di kandang masing-masing. 

Mari kita merefleksi mengingat dua Mei lalu yang penuh perjuangan yang manis. 

Miris mengiris hati, semoga semangat di hati kecil kita masih ada walau yang penuh hanya pesimis.

 

Dua Mei depan, aku berharap dengan besar hati dan optimis, semoga si semut merah bisa aksi lagi dan tidak akan menuju koma,.

Related posts:

GARIS TAKDIR

Oleh: Imam Mahdi A Lekas lagi tubuhku melangkahMelawan hati yang gundahKe ruang samar tanpa arah Sering kali, ragu ini menahan

Dialog Temaram dalam Jemala

Oleh: Naufal Fakhirsha Aksah (Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas) Bagaimana kabarmu? Kabar saya baik, Tuan.  Bagaimana sejak hari itu? Sungguh, saya

Bukan Cerita Kami

Oleh: Akhyar Hamdi & Nur Aflihyana Bugi Bagaimana kau di kota itu, Puan? Kudengar sedang masuk musim basahTidak kah ingin