web analytics
header

Upaya Meningkatkan Kemandirian Petani, Mahasiswa KKN Desa Ulugalung Adakan Pelatihan Budidaya Cacing

Mahasiswa KKN Desa Ulugalung Adakan Pelatihan Budidaya Cacing. Minggu (29/7)

Mahasiswa KKN Desa Ulugalung Adakan Pelatihan Budidaya Cacing. Minggu (29/7)
Mahasiswa KKN Desa Ulugalung Adakan Pelatihan Budidaya Cacing. Minggu (29/7)

Bantaeng, Eksepsi Online – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) Gelombang 99 Desa Ulugalung bekerjasama dengan Aktivis Pertanian Organik (AKTIPOR) Desa Ulugalung menyelenggarakan Program Pelatihan Budidaya Cacing bertempat di Desa Ulugalung pada Minggu, (29/7).

Program pelatihan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat setempat yang mayoritas petani agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk buatan pabrik. “Di desa ini terdapat banyak sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk, salah satunya cacing. Pengunaan pupuk buatan sendiri tersebut akan berdampak pada tingkat ketergantungan masyarakat terhadap pupuk buatan pabrik,” jelas Dr. Khusnul Yaqin M.Sc selaku dewan pembina AKTIPOR yang sekaligus menjadi pemateri pada kegiatan pelatihan.

Pelatihan yang dihadiri oleh masyarakat setempat serta beberapa kelompok tani dan peternak setempat ini, terbagi menjadi dua rangkaian kegiatan. Pertama, pemberian materi dan tanya jawab terkait dengan Budidaya Cacing untuk Memproduksi Pupuk Organik Kascing. Kedua, yakni Praktek Budidaya Cacing.

Resmy Aulya Safitri selaku ketua panitia kegiatan ini menyatakan bahwa, kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dengan mengidentifikasi potensi yang mereka miliki serta sebagai bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat.

Menanggapi kegiatan tersebut, Asrul Sani Rusli selaku perwakilan pemuda setempat mengatakan bahwa, pelatihan ini sangat efektif untuk masyarakat setempat mengingat sumber daya yang digunakan untuk menjadi wadah dan pakan cacing sangat melimpah di desanya. “Semoga dengan pelatihan ini petani setempat dapat memproduksi pupuk secara mandiri, sehingga kebutuhan pupuk petani dapat terpenuhi dengan pupuk organik kascing ini,” harap Asrul yang juga merupakan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Ulugalung.

Terakhir, Ahmad selaku Kordinator Lapangan AKTIPOR menyatakan bahwa, budidaya cacing sendiri merupakan usaha untuk mengelola limbah organik di lingkungan sekitar sehingga menjadi lebih bermanfaat. “Fokus utama AKTIPOR saat ini adalah mengkampanyekan budidaya cacing untuk pembuatan pupuk organik kascing kepada masyarakat hingga dapat membentuk kelompok petani sehingga lebih terorganisir,” tutup Ahmad. (H2a)

Related posts: