web analytics
header

Rumah Salah Satu Maba FH-UH Terbakar, Ini Ceritanya

Kebakaran di Kelurahan Panampu dan Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar. Kamis, (16/8).

Kebakaran di Kelurahan Panampu dan Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar. Kamis, (16/8).
Kebakaran di Kelurahan Panampu dan Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar. Kamis, (16/8).

Makassar, Eksepsi Online – Kebakaran yang terjadi di Kelurahan Panampu RT 07 dan RT 08, RW 04 dan di Kelurahan Kaluku Bodoa RT 03 Kecamatan Tallo, Makassar pada Kamis (16/8) malam telah memporak-porandakan kehidupan masyarakat setempat.

Kebakaran ini menimbulkan kerugian yang cukup besar. Berdasarkan data yang diperoleh dari masyarakat setempat, terdapat 46 rumah yang hangus terbakar dan enam rumah rusak.

Kerugian ini turut dirasakan oleh salah satu mahasiswa baru (Maba) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) angkatan 2018. Ia bernama Miftahul Khair. Kebakaran tersebut menghanguskan rumahnya.

Kejadiannya bermula pukul 20.00 wita, saat Miftahul dan keluarganya sedang istirahat. Tiba-tiba, ia dan keluarga terbangun dikarenakan mendengar keributan para tetangga yang berteriak bahwa ada api di sekitar rumahnya. Tak lama setelah keluar rumah, ia melihat kobaran api menyala besar dari belakang rumahnya. Api merambat dari rumah di belakang rumahnya, sehingga dengan seketika juga mulai melahap rumahnya.

Kebakaran yang dirasa tiba-tiba ini, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebabnya. “Kami juga tidak tahu apa penyebab pastinya. Ada yang mengatakan karena korsleting listrik, namun ada juga yang mengatakan dikarenakan salah satu warga yang meninggalkan gorengannya di atas kompor yang sedang menyala,” jelas Miftahul saat diwawancarai (19/8). 

Musibah ini tidak hanya menimbulkan trauma yang mendalam bagi keluarga Miftahul. Harta benda keluarganya juga turut hangus dilahap si jago merah pada musibah kebakaran ini. “Tidak banyak barang yang bisa diselamatkan. Hanya motor dan beberapa surat berharga saja. Kami sudah panik, sehingga hanya mengutamakan menyelamatkan diri terlebih dahulu,”  jelas Miftahul.

Saat ini, kehilangan harta benda bukan kesedihan satu-satunya bagi Miftahul. Pekerjaan orang tua, pendidikan dirinya dan adiknya yang terhambat merupakan kesedihan lainnya yang dirasakan Miftahul saat ini.  “Saya dan keluarga saat ini, tinggal di rumah kontrakan dekat dari lokasi kebakaran, karena seisi rumah kami sudah hangus terbakar. Orang tua dan adik saya juga terhambat aktifitasnya karena musibah ini,”  tambah Miftahul.

Pasca kebakaran, sudah terdapat beberapa pihak yang menyalurkan bantuan untuk masyarakat setempat. Dinas Sosial Kota Makassar, Kodim 1408/BS Makassar, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar, Ikatan Kreasi Remaja Pannampu (IKRAP), Persit Kartika Chandra Kirana PD XIV/Hasanuddin dan para pelajar dari sekolah sekitar, merupakan beberapa pihak yang telah menyalurkan bantuan. “Gubernur dan  Walikota juga sudah pernah datang. Alhamdulillah, bantuan logistik berupa sembako, pakaian, dan dana sudah tersalurkan,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH-UH juga sudah menyalurkan bantuan kepada keluarga Miftahul secara langsung, pada Senin (20/8). “Alhamdulillah kalau menurut saya, kebutuhan sudah cukup terpenuhi. Namun, masih ada warga yang harus tinggal di tenda,” tutup Miftahul. (Nhr)

 

Related posts: