web analytics
header

Kebahagiaan yang Terenggut

Sumber : Google

Sumber : Google
Sumber : Google

Oleh : Nurlinda

(Redaktur Pelaksana LPMH-UH Periode 2018-2019)

 

Kaca itu pecah

Pecah lagi…

Telinga ini sakit mendengarnya

Rasanya kelak bukan kaca lagi yang pecah

Tetapi telinga ini

 

Tangan  ringan mu mulai lagi

Berayun ke atas  dengan tatapan penuh  amarah

Pecah lagi…

 

Tidak kah kau berfikir?

Tidak kah kau lelah?

Tidak kah kau malu melakukan ini semua?

 

Kau  rusak bunga yang telah kau tanam

Kau jaga, lalu kau hancurkan begitu saja

Kacau menjadi serakan hati yang terluka

Taman yang kau bangun telah hancur

      

Pecah lagi, lagi dan lagi

Tolong hentikan…

  

Tidak kasihan kah kau pada bunga kecil mu?

Tidak sayang kah kau padanya?

Ia tumbuh dengan iringan bising pertikaian

 

Telinga, mata dan hatinya menjadi saksi perjalanan tumbuh kembangnya

Kau renggut kebahagiaannya

Biarkan ia mengenal kebahagian di perjalanan hidupnya

Tolong jangan pecah lagi

 

 

 

Related posts:

Dialog Temaram dalam Jemala

Oleh: Naufal Fakhirsha Aksah (Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas) Bagaimana kabarmu? Kabar saya baik, Tuan.  Bagaimana sejak hari itu? Sungguh, saya

Bukan Cerita Kami

Oleh: Akhyar Hamdi & Nur Aflihyana Bugi Bagaimana kau di kota itu, Puan? Kudengar sedang masuk musim basahTidak kah ingin

Dansa di Laut Makassar

Oleh: Elmayanti (Anggota LPMH-UH) .. [Prolog] Aku senang di laut. Aku senang sebab suara-suara di kepala ku tak sendiri, ada