web analytics
header

Posting ‘Cerpen LGBT’ Website Persma SUARA USU Disuspensi Rektorat

lgbt
Sumber: website suarausu.co.

Makassar, Eksepsi Online – Situs website suarausu.co milik Pers Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), SUARA USU, telah disuspensi oleh pihak Rektorat USU selama dua hari (20-22/3). Disuspensinya situs tersebut disebabkan pihak rektorat merasa cerpen yang berjudul Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya, yang telah diposting pada website suarausu.co pada Senin (12/3) mengandung kata-kata vulgar dan cenderung mendorong praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).  

Yael Stefani Sinaga selaku Pemimpin Umum SUARA USU mengatakan bahwa disuspesinya situs website tersebut karena pihak rektorat merasa bahwa cerpen tersebut sudah keluar dari nilai-nilai akademis. “Kemarin kami sudah bertemu dengan pihak Rektorat USU, mereka mempermasalahkan muatan cerpen kami yang dianggap mengadung kata-kata vulgar, pro LGBT dan sudah keluar dari nilai akademis, seperti adanya kata sperma dan kalimat menyukai perempuan walau diriku sebenarnya juga perempuan,” kata Yael saat dihubungi kru eksepsi (22/3).

Padahal kata Yael, cerpen tersebut dibuat dengan tujuan untuk menyuarakan ajakan agar tidak melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas, dalam hal ini kaum LGBT. Namun Pihak Rektorat USU, lanjut Yael, berpandangan lain. “Mereka (red: pihak Rektorat USU) berpandangan lain. Mereka bilang muatan cerpen kami telah keluar dari nilai-nilai akademis dan tidak layak ada di lingkup perguruan tinggi,” kata Yael yang juga merupakan penulis cerpen tersebut saat dihubungi.

Terkait suspensi website, sebelumnya pihak Rektorat USU telah mengeluarkan teguran dan menyuruh untuk mencabut cerpen tersebut dari website dan seluruh media sosial SUARA USU. “Sebelumnya  ada teguran agar kami mencabut cerpen itu dari website dan seluruh sosmed. Tapi kami tetap merasa tidak ada masalah dengan cerpen itu. Jadi saya dan Pemimpin Redaksi SUARA USU tidak melakukannya. Kami diberi waktu sampai Rabu (20/3) pagi, karena kami tidak take out tulisan itu jadi website disuspensi,” pungkasnya. (Sme)

Related posts: