web analytics
header

Ladies in Black

bl

Ladies in Black merupakan film bergenre drama komedi yang disutradarai oleh Bruce Beresford. Film keluaran tahun 2018 ini dibintangi oleh Lisa (Angourie Rice), Magda (Julia Ormond), Fay (Rachael Taylor), Stefan (Vincent Perez). Film yang diadaptasi dari novel laris tahun 1993 karya Madeleine St. John ini bercerita mengenai kehidupan sekelompok karyawan departement store di Sydney pada tahun 1959.

Lisa (Angourie Rice) adalah  seorang gadis Australia berumur 16 tahun yang menghabiskan musim panasnya sebagai karyawan sementara di sebuah departement store di Sydney sambil menunggu pengumuman ujian akhir. Ia bercita-cita menjadi seorang penyair atau seorang aktris. Ia berkeinginan melanjutkan sekolahnya ke universitas. Hal ini didukung oleh sang ibu (Susie Porter), namun tidak oleh ayahnya (Shane Jacobson). Ayahnya beranggapan bahwa anaknya akan baik-baik saja tanpa harus melanjutkan kuliah di universitas sama seperti dirinya. Dalam perannya sebagai Lisa pada flim ini, Angourie Rice memenangkan Best Actress Australia Academy of Cinema and Television Arts (AACTA) Award 2018.

Selain menceritakan tentang Lisa, dalam film ini juga menceritakan sosok Magda (Julia Ormond). Magda merupakan orang baru Australia atau yang dikenal dengan sebutan ‘reffo’. Magda yang dulunya tinggal dan hidup di Slovenia, memiliki banyak cerita lama sebagai seorang pengungsi yang akhirnya tiba di Australia. Di departement store tempat Lisa bekerja, Magda merupakan salah satu manager yang bertanggungjawab dengan baju-baju eksklusif. Ia dan suaminya Stefan (Vincent Perez) menyukai sosok Lisa yang cerdas dan ramah. Mereka sering kali memperkenalkan budaya Eropa kepada Lisa. Melalui Magda juga, Lisa melihat dunia yang lebih luas dan mengenal banyak orang-orang baru.

Dalam film ini juga mengisahkan tentang kisah romantis salah satu pegawai tetap departement store tempat Lisa bekerja, Fay (Rachael Taylor). Fay jatuh cinta dengan Rudi (Ryan Corr) salah satu ‘reffo’ yang dikenalkan oleh Magda. Fay akhirnya menjalin hubungan istimewa dengan Rudi. Hubungan itu membuat Fay menjadi gadis Australia yang berani membuka diri kepada orang Eropa di Australia.

Dikisahkan pula dalam film ini seorang Patty Williams (Alison McGirr) yang berusaha dalam menyukseskan hubungan pernikahan dengan suaminya yang sangat pendiam. Patty merupakan rekan kerja Fay sebagai pegawai tetap di departement store tempat Lisa bekerja. Secara garis besar film ini mengambarkan kehidupan para wanita Australia pada tahun 50-an yang berpikiran tertutup terhadap orang-orang Eropa serta feminisme yang masih berkembang. Film Ladies in Black ini tidak memiliki konflik yang rumit. Penggambaran konflik dalam film ini sederhana dan mudah dipahami oleh penontonnya.

Dalam Australia Academy of Cinema and Television Arts (AACTA) Awards 2018 film ini masuk dalam beberapa kategori nominasi diantaranya Best Film, Best Direction, Best Adapted Screenplay, Best Supporting Actress, Best Cinematography, dan Best Editing. Flim ini berhasil memenangkan awards dalam kategori Best Actress, Best Original Music Sore, dan Best Costume Design. (Snl)

 

Related posts:

Manis Gula Tebu yang Tidak Menyejahterakan

Oleh: Aunistri Rahima MR (Pengurus LPMH Periode 2022-2023) Lagi-lagi perampasan lahan milik warga kembalidirasakan warga polongbangkeng. Lahan yang seharusnyabisa menghidupi mereka kini harus dipindahtangankan denganpaksa dari genggaman. Tak ada iming-iming yang sepadan, sekali pun itu kesejahteraan, selain dikembalikannya lahanyang direbut. Mewujudkan kesejahteraan dengan merenggutsumber kehidupan, mendirikan pabrik-pabrik gula yang hasilmanisnya sama sekali tidak dirasakan warga polongbangkeng, itu kah yang disebut kesejahteraan? ​Menjadi mimpi buruk bagi para petani penggarap polongbangkeng saat sawah yang telah dikelola dan dirawatdengan susah payah hingga mendekati masa panen, dirusaktanpa belas kasih dan tanpa memikirkan dengan cara apa lagipara petani memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kesejahteraanyang diharapkan hanya berwujud kesulitan dan penderitaan. ​Skema kerjasama yang sempat dijalin pun sama sekalitidak menghasilkan buah manis, petani yang dipekerjakanhanya menerima serangkaian intimidasi dan kekerasan hinggapengrusakan kebun dan lahan sawah siap panen, itu kahbentuk sejahtera yang dijanjikan? ​Kini setelah bertahun-tahun merasakan dampak pahitpabrik gula PT. PN XIV Takalar, tentu saja, dan memangsudah seharusnya mereka menolak, jika lagi-lagi lahan yang tinggal sepijak untuk hidup itu, dirusak secara sewenang-wenang sebagai tanda bahwa mereka sekali lagi inginmerampas dan menjadikannya lahan tambahan untukmendirikan pabrik gula. ​Sudah sewajarnya warga polongbangkeng tidak lagihanya tinggal diam melihat lahan mereka diporak-porandakan. Sudah sewajarnya meraka meminta ganti rugiatas tanaman yang dirusak, serta meminta pengembalian lahanyang telah dirampas sejak lama. Dan dalam hal ini, Kementerian BUMN, Gubernur Sulawesi Selatan, maupunBupati Takalar harus ikut turun tangan mengambil tindakansebagai bentuk dorongan penyelesaian konflik antara wargapolongbangkeng dan