web analytics
header

Katakerja Bahas Seksualitas Pada Diskusi

kata
Suasana diskusi yang diadakan oleh Katakerja, pada Sabtu (20/4) sore. Sumber: dokumentasi pribadi.

Makassar, Eksepsi Online – Katakerja bahas tema Bagaimana Seksualitas Dibicarakan dalam Sastra pada diskusi mingguannya, bertempat di Perpustakaan Katakerja, BTN Wesabe Blok C64 pada Sabtu (20/4) sore. Pada diskusi mingguan kali ini, Katakerja menghadirkan Sastrawan Aslan Abidin sebagai pemantik.

Terkait pemilihan tema, Mega Haruna selaku pustakawan Katakerja mengungkapkan bahwa tema ini diangkat karena berangkat dari keresahan melihat bagaimana seksualitas masih dipandang tabu dalam berbagai hal termasuk karya sastra. “Kita melihat realitas di sekitar kita. Kadang pembaca ketika membaca sastra, kemudian mendapatkan karya sastra yang mengangkat tema seksualitas baik sebagai tema sentral maupun disisipkan, lantas menganggap karya tersebut porno dan cabul,” ungkap Mega Haruna saat diwawancarai seusai kegiatan (20/4).

Mega juga menambahkan mengenai tujuan yang ingin dicapai dari diadakannya diskusi ini, yakni memperluas literasi dalam hal ini sastra bertema seksualitas. “Katakerja sebagai ruang bersama, apalagi di sini kampanye literasi, kita ingin memperluas literasi dalam hal ini sastra. Jadi tujuan inti kita memperluas pengetahuan masyarakat tentang sastra terutama yang bertema seksualitas,” tambahnya.

Ditanya mengenai harapannya setelah berhasil mengadakan diskusi, Mega berharap agar nantinya pembahasan mengenai seksualitas tidak lagi menjadi hal yang tabu dalam masyarakat, sebab kata Mega, seksualitas sebenarnya hal yang paling dekat dengan manusia.

“Ternyata seksualitas bukan hanya menyangkut kelamin, tapi masih banyak hal lain yang bisa dibahas di dalamnya. Jadi harapan saya, semoga semakin banyak ruang diskusi mengenai seksualitas serta seksualitas jangan terlalu dianggap kedalam saja. Seksualitas itu juga ada diluar dan penting untuk dibahas,” harapnya.

Menanggapi diskusi, Aditya Permana selaku salah satu peserta diskusi menuturkan tanggapannya terkait diskusi ini. Menurut Aditya untuk membangun sebuah kesadaran intelektual perlu yang namanya diskusi. “Diskusi seperti ini yang bisa membangkitkan kesadaran kita baik itu kesadaran sosial, politik, dan budaya. Khusus untuk diskusi kali ini, menurut saya menarik karena mengangkat tema yang masih tabu dalam masyarakat yakni seksualitas,” tutur Aditya saat diwawancarai (20/4). Diskusi ini berjalan sekitar dua jam dan diikuti oleh sejumlah peserta dari berbagai latar belakang. (Nurhaliza Bachril/Anggota Magang)

Related posts: