Makassar, Eksepsi Online – Pelaksanaan Kongres Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakuktas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) mandek setelah dilbuka pada Jumat (3/5). Sebelumnya Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FH-UH telah menjadwalkan pelaksanakan Kongres lanjutan pada Jumat (10/3), namun kegiatan tersebut tidak terlaksana.
Penundaan pelaksanaan Kongres menurut Ketua DPM FH-UH Muh Fauzi Ramadhan dikarenakan tiga alasan, yakni saat ini telah memasuki minggu final, bulan Ramadan dan kurangnnya antusiasnya Kema, perwakilan Unit Kegitan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) untuk hadir. “Dikarenakan beberapa alasan, Kongres Kema FH-UH ditunda,” jelas Fauzy saat dihubungi (22/5).
Menanggapi Kongres kali ini, Ketua Pusat Kajian (Pusaka) Hukum Tata Negara FH-UH Abdul Salam menyayangkan penundaan Kongres. Menurutnya, semenjak pembukaan sampai keputusan penundaan ini, Kongres belum terdapat hasil yang produktif. “Penundaan ini disayangkan, sebab sejak pembukaan Kongres belum ada hasil produktif yang dihasilkan. Namun, mau tidak mau saya kira Kongres memang harus ditunda,” jelas Abdul saat diwawancarai (23/5).
Abdul Salam juga menanggapi pelaksanaan Kongers sebelumnya. DPM FH-UH seharusnya, kata Abdul, mencari cara untuk mengembalikan kembali marwah Kongres sebagai forum pengambilan kebijakan dan keputusan tertinggi dalam Kema FH-UH. “Kongres seolah-olah tidak lagi memiliki semacam daya mengikat sebagai forum pengambilan kebijakan dan keputusan tertinggi. Contoh terdekat, pada pembukaan kongres hanya dihadiri oleh Kema dengan jumlah yang bisa dihitung jari, belum lagi Kongres kedua yang ditunda dengan pertimbangan Ketua DPM berhalangan memimpin sidang,” tambahnya.
Terkait kelanjutan pelaksanaan Kongres FH-UH, Fauzi mengatakan Kongres akan dilanjutkan pada semester selanjutnya. Adapun agenda Kongres selanjutnya yakni pembacaan agenda, tata tertib, dan pemilihan presidium tetap Kongres Kema FH-UH. (Fachry dan Elza/Anggota Magang LPMH-UH)
