web analytics
header

Webinar Garda Tipikor: Menciptakan Kualitas Demokrasi dari Pilkada yang Berintegritas

Screenshot (64)
Dokumentasi pribadi

Makassar, Eksepsi Online – (29/11) Pada Sabtu (28/11) melalui App Zoom Meeting dan live Youtube UKM Gerakan Radikal Anti Tindak Pidana Korupsi (Garda Tipokor) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) menyelenggarakan Webinar dengan tema “Menciptakan Kualitas Demokrasi Demi pilkada yang Berintegritas”.  Kegitan ini menghadirkan empat pemateri , yakni I Dewa kade Wiarsa Raka Sandi, S.T., S.H., M.Si  , Dr. Ali Mochtar Ngabalin. M.Si. , Dr. Arqam Azikin dan Fajlurrahman Jurdi S.H., M.H.

Webinar ini diawali dengan sambutan dan dibuka langsung oleh dekan FH-UH, Prof. Dr. Farida Patittingi, S.h., M.Hum. yang mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini dan sedikit menjelaskan pemberiaan tema yang tepat mengingat pelaksanaan pilkada kali ini yang dilangsungkan ditengah pandemi.

“ Tema ini dipilih oleh UKM Garda Tipikor mengingat pilkada kali ini berada ditengah masa pandemi covid-19 yang tentunya banyak sekali kendala atau permasalahan yang bisa muncul mengingat banyaknya aturan yang harus ditegakkan khususnya terkait protokol kesehatan.” Ujarnya.

Setelah dibuka oleh dekan FH-UH, webinar dilanjutkan dengan pemberian materi pertama dari I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, S.T., S.H., M.Si selaku anggota KPU RI, yang memaparkan pelaksaan pilkada dimasa pandemi  dan suksenya pilkada untuk Indonesia dan kualitas demokrasi itu sendiri.

“ Pilkada 2020 ini merupakan pilkada yang sangat penting bagi Indonesia, bukan saja bagi daerah-daerah yang menyelenggaraka pilkada karena jumlahnya cukup banyak. Tentu sukses tidaknya (pilkada) dan kualitas demokrasi di masing-masing daerah juga akan mencerminkan bagaimana tingkat kedewasaan, kematangan dan kualitas demokrasi kita di masa pandemi sekarang ini.” Jelasnya.

Dilanjutkan dengan Dr. Ali Mochtar Ngabalin. M.Si., bahwa jalannya pilkada kali ini harus dikawal untuk pemimpin yang berkualitas kedepannya.

“ Kawal terus jalannya pilkada ini dengan baik, tidak boleh tinggal diam. Diamnya orang-orang pintar melahirkan pemimpin yang tidak berkualitas yang melakukan penipuan terhadap kebijakan-kebijakan publik.” Harap tenaga ahli utama kantor staf presiden ini.

Selanjutnya, materi menakar kualitas demokrasi dimasa pandemi dibawakan oleh Fajlurrahman Jurdi, S.H., M.H., dan menjelaskan pentingnya eksistensi demokrasi demi masyarakat yang saling menghargai, memahami dan saling memberi.

“Dari sisi sosiologis, demokrasi ini adalah sistem sosial. Masyarakat bisa hidup kolektif, bisa hidup secara bersama-sama di dalam satu komunitas dan kehidupan ini seperti masyarakat multikultural yang bisa saling menghargai, memahami dan saling memberi, disini pentingnya eksistensi demokrasi.” Jelasnya.

Pemberian materi kemudian ditutup oleh Dr. Arqam Azikin.

“Jika kita berbicara soal demokrasi, intinya adalah kedaulatan rakyat, dan prosesnya adalah bisa langsung perwakilan. Kemudian transisi demokrasi kita memberikan desakan politik di era orde baru, kemudian pindah ke reformasi yaitu pemilihan kepala daerah secara langsung,” ujarnya.

Melanjut pada penjelasan pemateri sebelumnya dia membahas politik uang dan hoax yang sudah tidak dapat lagi hilang dari setiap pemilihan di Indonesia .

“Konteks politik uang itu sudah tidak bisa hilang dari politik pilkada langsung, tadi kalau Bung Fajlur menyampaikan itu dan menyambungnya dalam sistematika ada sekolompok masyarakat yang mau menerima politik uang, itu pembelajarannya jangan diliat sekarang. Seperti tadi katanya pak Ali kalau konteks kuliatas demokrasi itu kita mau telisik, sebenarnya itu ada di politisi berani tidak politisi membikin undang-undang regulasi itu di DPR secara betul-betul responsif dengan kemauan masyarakat tentang anti politik hoax”. Ujarnya kembali. (hyn)

Related posts: