M
|
Oleh: Andi Sunarto
asalah terbesar yang berada di dunia remaja, adalah persoalan Kenakalan Remaja. Lalu, seperti apa sebenarnya kenakalan remaja itu dan bagaimana kenakalan remaja dari sisi psikologi? Berikut, wawancara Andi Sunarto, Kru Eksepsi dengan Kurniati Zaenuddin, S.Psi.,MA. Seorang psikolog.
Jika dilihat dari segi psikologi, sebenarnya apa yang menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja ?
Banyak. Perilaku secara garis besar ada dua, yaitu dari luar dan dari dalam atau natur dan nuktur. Artinya ada factor genetik dan ada juga factor lingkungan. Manusia pada umumnya memiliki watak dan tempramen masing-masing. Inilah yang nantinya akan membentuk kepribadian seseorang. Watak dibentuk oleh budaya atau lingkungan sosial sedangkan tempramen itu dibentuk oleh darah. Biasanya orang yang memiliki tempramen cenderung berapi-api, lincah, ataupun hiperaktif. Dan keduanya saling memengaruhi satu dengan yang lainya. Akan tetapi, dalam hal ini factor yang lebih dominan menyebabkan kenakalan remaja adalah lingkungan.
Untuk mencegah terjadinya kenakalan remaja, bagaimana model pendekatan yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anaknya yang masih remaja?
Kalau untuk mencegah, tentunya sudah menjadi tanggung jawab orang tua dalam mencegah kenakalan-kenakalan sejak si anak masih kecil. Namun, saat anak sudah menginjak remaja, secara otomatis kepribadian si anak sudah akan mulai terbentuk sehingga cara yang paling jitu yang harus dilakukan oleh orang tua adalah dengan terus menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Pada umumnya remaja yang “rusak” atau nakal itu karena tidak terurus atau tidak jarang juga karena disebabkan oleh tidak adanya jalinan komunikasi dengan orang tuanya.
Namun, jika dalam suatu lingkungan sudah didominasi oleh remaja yang sudah “rusak” atau nakal, lalu bagaimana cara yang tepat untuk dapat menanggulangi kenakalan remaja yang ada?
Jika kita ingin menanggulangi kenakalan remaja di sebuah lingkungan yang sudah terlanjur rusak, kita harus memulai dari satu orang. Kita tidak boleh langsung kepada penanggulangan dalam skala lingkungan secara keseluruhan. Atau dengan kata lain kita harus mulai dari keluarga sendiri dulu, misalnya jika kita berada di lingkungan yang rusak maka cara untuk menanggulangi kenakalan remaja semakin menjamur maka kita harus lebih kuat dalam mengontrol anak. Karena pada umumnya anak yang dalam fase mencari kepribadian, akan lebih cenderung mengikuti siapa yang paling sering berkomunikasi atau lebih sering bersentuhan secara langsung dengannya. Jadi, walaupun kita tinggal di daerah yang rusak tapi control dan komunikasi tetap terjaga antara anak dan orang tua maka si anak tidak akan ikut-ikutan dengan lingkungan tempat tinggalnya. Kemudian, hal tersebut harus senantiasa dilakukan secara terus menerus untuk memberi tekanan kepada remaja lain yang sudah terlanjur rusak agar tidak melestarikan kenakalannya pada lingkungan tersebut. Jika hal ini dilakukan secara berkelanjutan maka lambat laun lingkungan tersebut akan lebih baik.