Dianggap memberatkan, mahasiswa tolak kenaikan BPP. |
Makassar, Eksepsi Online – Keluarga Besar Mahasiswa (Kabesma) STMIK Dipanegara Makassar melakukan pemboikotan terhadap kampusnya. Aksi ini dilakukan karena kekesalan mahasiswa terhadap kebijakan kenaikan Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) yayasan yang dianggap memberatkan calon mahasiswa baru.
Seperti yang dilansir oleh media online Merdeka.com, Presiden BEM STIMIK Dipanegara Hayatullah, Senin (15/4) dalam orasinya mengatakan, “Kami demo di sini, menolak kebijakan birokrasi kampus yang menaikkan uang BPP kampus yang sebelumnya dari tiga juta naik menjadi tiga juta empat ratus ribu,”. Tidak hanya berorasi mahasiswa juga meluapkan kekesalan dengan membakar beberapa fasilitas kampus. Sementara itu perwakilan yayasan yang berencana melakukan mediasi dan komunikasi ditolak mahasiswa dengan alasan mengharuskan ketua yayasan sendiri yang turun mediasi dan komunikasi bersama mereka.
Aksi protes ini berlangsung sampai selasa (16/04) kemarin, mahasiswa menyegel dan membentangkan berbagai spanduk berisikan tuntutan di gerbang masuk kampus. “Biaya BPP yang terus naik ini, tidak diikuti oleh perbaikan sarana dan prasarana kampus, serta peningkatan kulalitas pendidikan.” ungkap salah seorang mahasiswa yang tidak mau di sebutkan namanya.
Informasi terakhir yang kami terima, Presiden BEM selaku Koordinator aksi akan diperiksa oleh pihak berwajib terkait demonstrasi yang terjadi. (Fok)