![]() |
Suasana Dialog Publik di Baruga A. P. Pettarani Unhas |
Makassar, Eksepsi Online – Dalam mewujudkan pembangunan di Indonesia Timur, Himpunan Mahasiswa Administrasi (Humanis) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Unhas mengadakan kegiatan Dialog Publik yang bertemakan “Membangun Indonesia dari Timur,’’ Selasa (7/5). Kegiatan ini dimulai pada pukul 13.45 sampai pukul 16.30 dan berlangsung di Baruga A. P. Pettarani Unhas. Para peserta berasal dari berbagai universitas di Makassar. Acara ini dipandu oleh moderator, Drs. Ali Fauzi M.Si yang juga akademisi Unhas. Menghadirkan pembicara yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing, yaitu H.M. Lutfhi A. Mutty (Staf Khusus Wakil Presiden RI), Ishak Ngelijaratan (Budayawan), Prof. Deddy T. Tikson Ph.D (Pakar Administrasi Pembangunan), Yudi Arsono (Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia/HIPMI, Sulawesi Selatan), dan AKBP Muh. Siswa (Humas Polda Sulawesi Selatan dan Barat).
Acara ini disambut baik oleh dekan Fisip Unhas. Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Hamka Naping, M.A selaku Dekan Fisip Unhas mngatakan bahwa, membangun Indonesia Timur sangat susah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Olehnya itu kami termotivasi untuk mengadakan dialog dengan tema dalam dialog ini.
Pembangunan menjadi topik utama dalam dialog yang berlangsung, karena diangap hanya terfokus pada pembangunan di bidang perekonomian, sehingga pembangunan infrastruktur pendidikan, dan kesehatan justru terbengkalai. “Negara kita adalah negara yang matrealis, perhatian terhadap perekonomian sangat tinggi sehingga pembangunan-pembangunan di Indonesia tidak berlandaskan pada nilai-nilai pancasila,” ungkap Deddy yang juga Guru Besar Administrasi Pembangunan Unhas.
Menanggapi hali itu, Lutfhi mengharapkan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. “Memang betul, pembangunan di sebuah negara atau daerah sangat bergantung pada pemimpinnya. Pemerintah harus punya strategi dalam mengatasi permasalahan kenegaraan, dan mendorong semangat kompetensi birokrasi,” harap Lutfhi selaku staf khusus wakil presiden Republik Indonesia. (Ash/magang)