![]() |
Mading. Salah satu mading di FH-UH yang berisi gambar salah satu capres. |
Makassar, Eksepsi Online-Pemilihan umum (pemilu) legislatif dan Presiden 2014 yang sebentar lagi akan dihelat, ternyata euforianya juga sudah sampai ke dalam lingkungan kampus. Salah satu contohnya, dapat kita jumpai di Fakultas Hukum Unhas (FH-UH). Pantauan Kru Eksepsi, beberapa pamflet bergambar salah satu calon presiden terpasang di beberapa papan pengumuman FH-UH.
Papan pengumuman yang sejatinya diperuntukkan untuk memberi informasi seputar sivitas akademika FH-UH, malah digunakan untuk memasang pamflet salah satu calon Presiden. Hal ini pun menuai kritik dari sivitas akademika FH-UH. “Kampus adalah kawasan pendidikan, tidak seharusnya jargon parpol ataupun capres tersebar di sini (kampus, red),” ujar Al Qadri, mahasiswa FH-UH yang ditemui oleh Kru Eksepsi siang tadi. Mahasiswa angkatan 2010 ini juga khawatir, jika pemasangan pamflet yang bernuansa politik tidak dihentikan, citra Unhas akan buruk di mata masyarakat.
Bukan hanya tidak etis, tersebarnya pamflet dengan jargon partai dianggap melanggar Undang-Undang Pemilu oleh Muhammad Zulfan Hakim, pengajar Hukum Tata Negara FH-UH. “Fasilitas pendidikan dan agama tidak boleh digunakan sebagai tempat ataupun sarana berkampanye. Apabila itu benar terjadi, sudah jelas Undang-Undang Pemilu telah dilanggar, dan itu tidak boleh dibiarkan,” ungkap Sekretaris Bagian Hukum Tata Negara FH-UH ini. (Fok/Fai)