Makassar, Eksepsi Online-Sejumlah gabungan massa memadati Pintu I Unhas, Selasa (18/11). Mereka menyuarakan penolakan terhadap naiknya harga BBM akibat kebijakan pemerintah mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kemarin malam. Massa menutup total dua lajur jalan sehinggga mengakibatkan kemacetan. Selain menggaungkan yel-yel khas pengunjuk rasa, massa aksi juga menahan sejumlah mobil untuk menutupi badan jalan. Massa aksi pun menggelar aksinya dengan membakar ban dan memadati badan jalan. Orasi yang biasanya lekat pada setiap untuk rasa juga tidak terdengar. Tidak juga terlihat polisi berseragam mengawal aksi. Selain itu, memasuki waktu salat magrib, sejumlah massa aksi pun menunaikan salat di badan jalan secara berjemaah.
Berbeda dengan unjuk rasa sebelumnya yang dikonsolidasikan oleh mahasiswa Unhas, aksi kali ini diisi massa gabungan dari berbagai kelompok. Salah seorang massa aksi, Ismail, menyatakah bahwa ia dan sejumlah mahasiswa Unhas lainnya mendapatkan pesan singkat berupa ajakan untuk menggabungkan diri pada aksi di Pintu I Unhas. Ia menilai individu massa aksi menggabunggkan diri secara spontan. “Kalau saya melihat kondisinya ini individu yang kemudian datang per orang, kemudian melakukan aksi seperti ini,” ungkap Mahasiswa Fakultas Pertanian Unhas, angkatan 2011 tersebut.
Keinginan Ismail menggabungkan diri ke massa aksi didorong sikap pribadinya menolak kebijakan pemerintah hingga berujung naikknya harga BBM. Baginya, pemerintah seharusnya mencari solusi untuk menyikapi defisit anggaran, tanpa harus mengalihkan subsidi BBM. Ia menilai bahwa aksi kali ini merupakan bentuk kekesalan atas sikap pemerintah yang tidak menghiraukan tuntutan pengunjuk rasa sebelumnya. “Secara pribadi, alasan pemerintah menaikkan harga BBM ini terkesan hanya mencari solusi praktis dan singkat dengan mangalihkan subsidi. Padahal banyak hal-hal yang bisa dimaksimalkan. Terus kita tahu dampak kenaikan BBM sangat berpengaruh kepada masyarakat,” ungkap Ismail.
Sekitar pukul 19.45 Wita, aksi yang sempat didatangi mantan Wakil Rektor III Unhas Nasruddin Salam ini, sempat diwarnai aksi saling lempar antara warga dengan massa aksi. Akibatnya, seorang massa aksi terluka di bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit. Sampai berita ini dirilis, massa aksi tetap bertahan di Pintu I. (RTW)