web analytics
header

Teatrikal untuk Tahun Duka Jurnalis Makassar

Teatrikal Tahun Duka Jurnalis Makassar, Minggu (28/12). [Ish]

Makassar, Eksepsi Online-Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makasar bersama gabungan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di Kota Makassar mengadakan aksi akhir tahun berupa teatrikal di depan Menara Bosowa, Minggu (28/12). LPM yang terlibat adalah LPMH Unhas, PK Identitas Unhas, LPM Profesi UNM, Wasilah UIN, dan Radio Mahasiswa Mozz UVRI. Aksi tersebut mengangkat tema 2014: Tahun Duka Jurnalis Makassar. Teatrikal diselingi dengan pembacaan puisi dan orasi. Akhir adegan teatrikal ditandai penutupan pelakon dengan kain hitam sebagai simbol matinya demokrasi dan penegakan hukum kebebasan berekspresi di kota Makassar.

Menurut  penuturan Ketua AJI Makassar, Gunawan Mahsar, masalah tersebut diangkat sebagai bentuk kekecewaan dan duka atas kekerasan terhadap jurnalis tahun ini. “Kita menganggap tahun ini penuh duka, dalam artian banyak intimidasi, banyak ancaman, dan banyak kekerasan terhadap jurnalis. Yang paling menonjol adalah kejadian November kemarin. Ada delapan orang wartawan jadi korban kekerasan aparat saat meliput di kampus Universitas Negeri Makassar,” terang saat ditemui seusai aksi.

Gunawan menuturkan bahwa sejumlah wartawan mendapatkan teror dari  pihak yang tidak senang atas pemberitaan. Untuk itu, ia menekankan agar seluruh pihak menghargai pemberitaan dan menghormati kerja-kerja jurnalis selama sesuai dengan kaidah dan kode etik jurnalistik.

Rendahnya kesadaran aparat terkait perlindungan hukum terhadap jurnalis juga menyebabkan kekerasan terus berulang. AJI Makassar pun menindaklanjuti dan mengawal kasus-kasus tersebut melalui proses nonlitigasi. “Sampai saat ini, meskipun terkesan lamban, tapi setahu saya sudah ada beberapa kasus yang mulai disidang kode etik, tapi belum masuk dalam persidangan umum,” jelas Gunawan.

Sebagai bukti gambaran tingginya tindak kekerasan terhadap jurnalis tahun ini, AJI Makassar berencana merilis datanya 30 Desember nanti. Gunawan berharap di tahun 2015, kekerasan terhadap jurnalis dapat diberantas. “Harapan tahun 2015 tidak ada lagi kekerasan, tidak ada lagi penghalang-halangan terhadap kerja jurnalis,” harap Gunawan.  (Ish)

Related posts: