Rentetan waktu mengukir kisah perjalanan Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Dakwah Asy–Syariah Mahasiswa Pecinta Mushollah (LD Asy–Syariah MPM) Fakultas Hukum Unhas (FH-UH). Kurang diketahui pasti kapan MPM terbentuk, disebabkan kepengurusannya sering megalami fenomena timbul tenggelam. Dengan kata lain, sudah mengalami beberapa kali kevakuman akibat permasalahan pengaderan dan masalah internal lainnya.
Tahun 2006, MPM kembali bangkit. Di tahun yang sama pula, kegiatan organisasi kembali berjalan seperti sedia kala. Aswar hadir sebagai ketua pertama saat itu. Seiring waktu, tahun 2007, MPM bersifat eksternal karena tidak dibawahi pihak birokrasi dan BEM. “Setelah di tahun 2006 dan 2007 dilalui, maka sampai sekarang MPM ini masih tetap aktif,” kata Wakil Ketua MPM Wahyu Hidayat Liwang saat wawancara di Pelataran Ruang Lembaga Kemahasiswaan FH-UH, Sabtu (25/2).
Sesuai namanya, MPM berorientasi pada bidang kerohanian. Untuk itu, pembinaan sumber daya manusia diupayakan ke arah religious, seperti kegiatan tarbiah dan taklim di masjid. Lebih lanjut, Wahyu menguraikan bahwa kegiatan MPM lainnya berupa Kajian Sunah Islam (Kasus) untuk mebicarakan isu keagamaan yang hangat diperbincangkan. Selain itu, ada juga kegiatan khusus bulan Ramadan, seperti Semarak Ramadan, bakti sosial, dan silahturahmi lembaga dakwah se-Unhas. “Jadi di sini memang memperhatikan soal kaidah Islam itu bagaimana, serta pengaplikasiannya,” tutur mahasiswa angkatan 2012 ini.
Selain persoalan pembinaan karakter, banyak juga prestasi ditorehkan kader MPM. Salah satunya ialah Darul Salam yang mewakili Unhas di MTQ Nasional, serta Hidayat Pratama Putra yang pernah meraih Juara I lomba Karya Tulis Nasional dan Juara II Analisis Komisi Yudisial di Bandung di tahun 2014.
Untuk dikukuhkan sebagai anggota MPM, harus melalui proses yang terbilang panjang dibandingkan organisasi lain. Prosesi perekrutannya tidak diadakan dalam bentuk acara seremonial ataupun pendidikan dan pelatihan dasar, tetapi dalam bentuk forum keagamaan rutin. “Di sini prosesnya itu cukup panjang. Yang melalui syiar dakwah dengan kesungguhan atau konsisten, maka itulah yang kami kukuhkan sebagai anggota di UKM MPM,” Ujar Wahyu. (Kun Arfandi Akbar Anzari/Magang)