Makassar, Eksepsi Online – Tepatnya di ruang shalat wanita, lantai satu Masjid Baitul Hakiem Fakultas Hukum Unhas (FH-UH), “panjang tangan” (pencuri) melakukan aksinya, Jumat (11/12). Pencuri itu mengambil tas berwarna hitam yang diletakkan di atas lemari. Tas berisikan jam tangan dan kartu-kartu penting. Pencurian kerap terjadi di masjid tersebut.
Korban merupakan mahasiswa FH-UH yang bernama Rifkiaty Rara Kamase. Ia kehilangan tasnya setelah melakukan shalat dhuhur. “Pada saat saya cek di rak tempat saya letakkan, tas tersebut sudah tidak ada. Saya tanya teman dan yang sebelumnya berada di sektar rak itu, mereka juga tidak tahu,” ungkap Rara, sapaan akrabnya, saat ditemui di Gazebo FH-UH.
Setelah merasa kehilangan tas, Rara langsung menghadap ke pengelola Close Circuit Television (CCTV), yang biasa disapa Pak Taufik. Untuk melihat kejadian sekaligus pelaku melalui CCTV. “Pada saat saya menghadap, ternyata tidak ada CCTV di tempat itu (masjid, red.). Kemudian setelah di cek di CCTV terdekat, ternyata tidak berfungsi,” ujarnya.
Rara pun mengutarakan kekecewaannya karena CCTV tidak berfungsi. “Saya sedikit kecewa dengan kamera pengintai pajangan itu. Saya berharap adanya CCTV pada tempat itu agar kejadian ini tidak berulang lagi.”
Sejak awal, kata Pak Taufik, pihak fakultas memang tidak memasang CCTV di sekitar masjid. Ia mengungkapkan, “Pada perencanaan awal di sekitar masjid tidak dipasang CCTV. Pemasangan dilakukan pada koridor fakultas termasuk parkiran. Tujuannya sebagai pengawas aktivitas kendaraan di parkiran dan koridor fakultas.”
Pak Taufik juga mengatakan bahwa tidak ada rencana pemasangan CCTV di tempat terjadinya pencurian tersebut. “Penambahan CCTV juga sudah dilakukan, tetapi tidak dipasang di sekitar masjid. Untuk sementara tidak ada perencanaan pemasangan CCTV di tempat itu,” ungkapnya saat diwawancarai di Ruang Video Konferensi. (Ash)