Makassar, Eksepsi Online – “Saya akan berjuang demi kelulusannya dan saya akan usahakan sekali supaya dia lulus,” ujar Leoni Vonni Nani, Wakil Presiden (Wapres) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (BEM FH-UH) saat diwawancara terkait pendampingan terhadap mahasiswa yang dianggap layak untuk menerima Bidikmisi.
Bidikmisi atau beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi kerap menjadi topik pembicaraan dari tahun ke tahun. Bantuan biaya pendidikan yang hanya ditujukan untuk calon mahasiswa tidak mampu itu, nyatanya terkadang tak membidik mereka yang membutuhkan. Nurmi salah satunya, mahasiswa angkatan 2015 ini, hampir putus harapan karena tak terbidik beasiswa tersebut. “Dari awal keluarga sudah pernah bilang kalau kau ingin kuliah, harus bisa kau membiayai kuliahmu sendiri, karena ekonomi yang kita miliki tidak mencukupi,” ujar perempuan kelahiran 1996 tersebut menirukan perkataan orang tuanya.
Menganggapnya sebagai cobaan dari Tuhan adalah caranya berprasangka baik terhadap keadaannya. Ia harus menghemat uang untuk biaya kuliah. Uang seribu rupiah di Makassar sangat berharga baginya untuk tetap bertahan hidup. Tidak memiliki uang menjadi beban untuk dirinya sendiri, keluarga tidak memiliki uang untuk diberikan kepadanya. Harapan besar untuk tetap kuliah ditumpukannya pada bidikmisi. Dia sempat berfikir bahwa semester ini adalah semester terakhirnya. “Saya merasa uang seribu rupiah di Makassar begitu berharga. Saya harus mengurungkan niat saya untuk bergabung bersama teman-teman seperti yang lainya. Saya tidak memiliki uang sepeser pun harus saya tanggung sendiri, mungkin ini adalah semester terakhir saya bisa kuliah,” tambahnya lagi.
Nurmi tak sendiri, di belakangnya ada BEM FH-UH yang melakukan pendampingan secara intensif. Selaku Wapres BEM FH-UH, Leoni turun langsung ke Biro Kemahasiswa Unhas, Rabu (6/4) untuk mendampingi Nurmi. “Proses verifikasi berkas akan cepat selesai jika ia sendiri sudah meyiapkan berkasnya, untuk saat ini saya berusaha berpikir positif kalau ia akan lulus. Jika dia tidak lulus, saya tidak bisa putuskan sendiri dan saya akan berunding dulu karena saya bukan semata-semata yang punya kewenangan disini. Tapi saya akan usahakan ia akan lulus,” ujar Leoni
Banyak beasiswa asal mahasiswa punya kemauan, itulah kata Esan Lamban selaku Kepala Biro Kemahasiswaan. “Banyak beasiswa untuk kuliah, asalkan mahasiswa punya kemauan untuk mengurus dan mengikuti prosedur yang ada. Kita lihat dulu Nurmi di ranking berapa di daftar calon penerima bidikmisi, kalau rankingnya di bawah kita bisa usahakan untuk beasiswa yang lain,” tutur Lamban.
Dengan adanya pendampingan BEM, semangat Nurmi untuk kuliah semakin besar. Hal ini ditandai dengan antusias ia mengurus kembali berkas-berkas Bidikmisi.”Kinerja BEM sangat luar biasa dalam mengawal hal seperti ini, saya sangat bersyukur atas pengusulan ini dan saya sangat berharap pengawalan ini tidak berakhir sampai di saya, semoga tetap dilanjutkan untuk kedepannya,” ujarnya.
BEM FH-UH di bawah pimpinan Kahar Mawansyah dan Leoni Vonni Nani bergerak cepat melanjutkan pendampingan terkait mahasiswa yang dianggap layak menerima bidikmisi yang diusulkan oleh kepengurusan BEM FH-UH tahun lalu. (Mag:IK)