Makassar, Eksepsi Online- Bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi (MK), Lembaga Debat Hukum dan Konstitusi (Ledhak) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan Gebyar Konstitusi. Acara berlangsung selama tiga hari, dimulai Selasa (3/5) hingga Kamis (5/5) nanti.*
Kegiatan yang bertema “Patuh pada Nomokrasi, Setia pada Demokrasi, Bersatu di Bawah Konstitusi” ini dimulai pada tahun 2012. “Gebyar konstitusi dimulai dari tahun 2012. Pada tahun 2013 dan 2014 tidak dilaksanakan karena ada konsolidasi lembaga debat hukum mahasiswa Indonesia di Unhas” ujar Dedi Chaidiryanto selaku Ketua Ledhak.
Gebyar Konstitusi, berdasarkan penuturan Gusti Ngurah Rai Ketua Panitia Debat Konstitusi terdiri atas kegiatan seminar nasional yang telah dilaksanakan Selasa (3/5) tadi, dan tiga kategori perlombaan, yakni kompetisi debat nasional, kompetisi peradilan semu Mahkamah Konstitusi, dan kompetisi esai tingkat nasional. Kegiatan kompetisi dilangsungkan di Fakultas Hukum Unhas (FH-UH).
Ledhak dalam melaksanakan Gebyar Konstitusi turut meggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Penalaran dan Penulisan Karya Ilmiah (UKM LP2KI) FH-UH. LP2KI berperan menangani kompetisi esai tingkat nasional, sementara dua lomba lainnya ditangani oleh Ledhak. Tercatat 140 peserta yang mengikuti Gebyar Konstitusi 2016. Peserta berasal dari berbagai universitas di Indonesia.
Pelaksanaan Gebyar Konstitusi, utamanya peran fakultas diharapkan bisa lebih baik kedepannya. Nisrina Atikah Ketua LP2KI menuturkan, “Jika memang masih berlanjut tahun depan diharapkan fakultas bisa mewadahi lebih baik lagi.” Menurutnya pendampingan dari fakultas kurang baik. “Pendampingan dari fakultas ditingkatkan karena kurang partisipatif ki, seperti pendamping dari dosen, dari kemahasiswaan, karena teman-teman kepanitiaan akan sulit bekerja ketika surat izin dan fasilitas yang menunjang kurang, apalagi kita kerja sama dengan MK,” keluh mahasiswa yang akrab disapa Tika ini.
Membawa nama fakultas dan universitas, lanjut Tika, merupakan alasan untuk menyelenggarakan kegiatan dengan maksimal. “Bukankah tidak baik kalau kita membawa nama Fakultas Hukum, membawa nama Unhas dan menimbulkan citra yang kurang baik untuk delegasi yang lain di tingkat nasional?” ujarnya.(Mag:Nof)
Berikut daftar peserta kompetisi Gebyar Konstitusi:
Kompetisi peradilan semu MK (Moot Court Competition) = peserta berasal dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Universitas Halu Oleo (Unhalu) Kendari, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Kompetisi debat konstitusi = peserta berasal dari Universitas Airlangga, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Sriwijaya, STIH Jayapura, Universitas Pattimura, Universitas Dr.Soetomo,Universitas Kristen Maranatha Bandung, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Jember, Universitas Islam Indonesia, Universitas Samratulangi Manado, Universitas Lambung Mangkurat, UIN Aluddin Makassar, Universitas Halu Oleo, dan Universitas Andi Djemma.
Kompetisi esai tingkat nasional = 10 delegasi yang lolos seleksi yakni dari UII, UGM, Pelita Harapan, Brawijaya, UNS, Universitas Ganesha. Nama-nama finalis yaitu, Sukirman, Dwi Rohdotul Putri, Suho Qorirah, I Ketut Radiasta, Ni Komang Irma Adi Sukmaningsih, Baginda Lim Sibuea, Monica Tjahjono, Aulia Rachman Eka Putra, Andi Tanaka, dan Arief Syah Putra.
*Koreksi = Gebyar Konstitusi merupakan kegiatan Fakultas Hukum Unhas (FH-UH). FH-UH dalam mempersembahkan Gebyar Konstitusi bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia. Ledhak sendiri berperan sebagai pelaksana kegiatan bekerjasama dengan UKM LP2KI.