Makassar, Eksepsi Online – Masih terlihat jelas sisa puing kebakaran yang menghanguskan lima rumah di Jalan Sepakat, Kera-Kera, Kec. Tamalanrea pada hari Jumat (10/6). Diantara puing-puing, tampak beberapa orang mengais sisa kebakaran, mencari barang miliknya.
Nurti, salah satu saksi mata sekaligus korban pada kejadian tersebut mengatakan api diduga berasal dari salah satu pondokan kemudian membesar di lantai dua. “Tidak ada bunyi dentuman seperti kompor meledak ataupun teriakan minta tolong, tiba-tiba saja asap sudah ada di sekitar saya,” ungkapnya saat ditemui di lokasi kejadian pada Sabtu (11/6). Ia menambahkan butuh waktu satu setengah jam untuk memadamkan kobaran api dikarenakan akses yang sulit dijangkau oleh petugas pemadam kebakaran.
Tidak jauh dari tempat Nurti, terlihat seorang ibu sedang menggendong anaknya yang masih berusia satu setengah bulan. Ia sedang duduk di lantai sebuah rumah sambil mengelus wajah anaknya. Yusfina perempuan berusia 25 tahun yang turut menjadi korban dalam kejadian tersebut terlihat terpukul melihat rumah dan barang-barangnya hangus terbakar. Meskipun begitu ia tetap bersyukur dapat selamat dari kejadian tersebut.
“Saya sangat bersyukur karena saya dan kedua anak saya masih selamat, kami saat itu sedang tidur siang dan entah apa yang membangunkan sehingga saya sadar bahwa kebakaran sedang terjadi,” jelasnya dengan mata berkaca-kaca.
Tidak banyak harta berharga yang dapat ia selamatkan. Hanya televisi, beberapa helai baju dan map yang berisikan ijazah. Untuk sementara waktu Yusfina beserta suami dan kedua anaknya tinggal di rumah kerabat suaminya. Menempati tenda yang beralaskan tanah bukan pilihan terbaik mengingat anak-anaknya masih kecil.
Pasca kebakaran pemerintah melalui Dinas Sosial beserta Puskesmas Antara memberikan bantuan kepada korban kebakaran, hal ini diutarakan oleh Nurti. “Adapun bantuan dari pemerintah berupa pakaian, obat-obatan, makanan dan tiga tenda penampungan sedangkan dari Puskesmas Antara berupa membuka posko kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan penanggulangan korban.”
Meskipun demikian, menurut Yusfina bantuan tersebut dirasa belum cukup. “Semoga ada tambahan bantuan dari pihak lain berupa pakaian untuk anak-anaknya,” tegasnya. (Ame&And)