web analytics
header

PRO KONTRA KENAIKAN HARGA ROKOK, HMI KOMISARIAT HUKUM UNHAS GELAR DISKUSI

Suasana diskusi HMI Komisariat Hukum Unhas, Rabu (31/8). (Dokumentasi panitia)

Suasana diskusi HMI Komisariat Hukum Unhas, Rabu (31/8). (Dokumentasi panitia)
Suasana diskusi HMI Komisariat Hukum Unhas, Rabu (31/8). (Dokumentasi panitia)

Makassar, Eksepsi Online – Pro kontra isu kenaikan harga rokok yang berkembang di masyararkat mendorong Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar diskusi terkait isu tersebut di pelataran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Unhas.

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi tersebut yaitu A. Ikram F (Direktur Bidang Advokasi dan Penelitian Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam Cabang Makassar Timur) Ahmad Faqhruddin H.R (Ketua Senat Fakultas Ekonomi Unhas periode 2012-2013), dan Tri Alfian (Ketua Bidang Hukum dan HAM HMI Cabang Makassar Timur).

A.Ikram F mengatakan rokok merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan beberapa penyakit kronis. Dalam diskusi tersebut ia memaparkan hasil survei dari Prof. Hasbullah yang menyatakan bahwa 78% Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pasiennya adalah  perokok aktif dan perokok pasif.

Sementara Faqhruddin yang memandang isu ini dari perspektif ekonomi menyampaikan bahwa adanya rokok turut membantu meningkatkan pendapatan negara sehingga sulit dihilangkan. “Tidak heran kalau sulit menghilangkan rokok dari kehidupan masyarakat Indonesia karena pajak rokok merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar dari sektor pajak,” ungkapnya. Ia berujar Indonesia yang pernah mengalami krisis moneter dan perusahaan rokoklah yang menopang masalah tersebut.

Rokok selalu menjadi perbincangan di mana-mana dikarenakan rancangan undang-undang mengenai pertembakauan belum ditetapkan, hal ini diungkapkan oleh  Tri Alfian. Menurutnya jika isu kenaikan harga rokok tersebut benar-benar terjadi, tidak menutup kemungkinan akan ada pelangaran-pelanggaran lain, seperti bermunculannya rokok-rokok ilegal dan meningkatnya tindak kriminal.

Saat di temui usai diskusi, Moh. Soleh selaku Ketua HMI Komisariat Hukum Unhas berharap agar peserta yang mengikuti diskusi dapat tercerahkan mengenai kebenaran tentang rokok serta hal-hal terkait dengan isu tersebut. Lanjutnya, semoga terbangun budaya dialektika di kampus dan mahasiswa proaktif terhadap pengawalan isu-isu nasional.

Sri Aero Aorora mahasiswa angkatan 2015, turut mengapresiasi diskusi yang digelar pada Rabu (31/8). Menurutnya, apa yang dipaparkan oleh pemateri cukup membuka wawasan tentang isu panas tersebut. “Semoga sering dilakukan diskusi seperti ini,” harapnya. (And&Bii)

 

 

 

 

Related posts: