web analytics
header

Aliansi Unhas Bersatu Mengecam Tindakan Represif Aparat Keamanan Kampus

Sumber: NavigasiNews

Sumber: NavigasiNews
Sumber: NavigasiNews

Makassar, Eksepsi Online – Aksi damai menolak komersialisasi pendidikan yang dilakukan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Aliansi Unhas Bersatu, Senin (16/1) yang diwarnai kericuhan dan tindakan kekerasan dari pihak satuan pengamanan (satpam) kampus mendapat kecaman dari Aliansi Unhas Bersatu. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Lapangan Mohammad Rizki Dharma saat ditemui di sekretariat BEM Kehutanan, Kamis (19/6). Menurut Rizki satpam seharusnya mengamankan jalannya aksi, bukannya melakukan tindak kekerasan. Oleh karena itu, ia meminta pihak rektorat menindaklanjuti tindakan represif yang dilakukan oleh satpam.

Rizki menjelaskan tepat pukul 09.00 Wita mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Unhas Bersatu berkumpul di Pelataran Gedung Mata Kuliah Umum (MKU). Selanjutnya, massa aksi menuju Gedung Rektorat untuk menyampaikan aspirasi ke Menristek Dikti dan Rektor Unhas, tapi mendapat hadangan dari satpam di depan sekretariat EBS. FM. Tak lama Wakil Rektor III (WR III) Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bersama beberapa Wakil Dekan III datang menemui massa aksi. Dengan nada yang tinggi WR III mengatakan kita kedatangan tamu tidak begini caranya menyambut tamu. Setelah menyampaikan beberapa hal ke massa aksi  WR III pun meninggalkan tempat tersebut.

Aksi pun dilanjutkan dengan melakukan orasi. Saat salah satu mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyampaikan orasi, ia langsung ditarik dan diamankan oleh satpam sehingga terjadi kericuhan. Menurut keterangan Rizki, mahasiswa tersebut hanya menginstruksikan massa aksi untuk berdiri dan maju beberapa langkah, namun langsung diamankan.

Sementara kericuhan kedua terjadi kata Rizki, saat salah satu mahasiswa kembali  menginstruksikan massa aksi untuk  berdiri sembari menyimpulkan tangan  menuju ke Gedung Rektorat. Namun hal ini mendapat reaksi lebih dari satpam dengan melakukan tindakan kekerasan kepada beberapa mahasiswa. Akibat tindakan tersebut, tiga mahasiswa mengalami luka-luka berasal dari Fakultas MIPA, Pertanian dan Kehutanan.

Ditemui di tempat berbeda Ketua BEM FMIPA Sandi turut mengecam tindakan represif tersebut. Hal ini dikarenakan salah satu mahasiswa yang mengalami tindak kekerasan adalah petinggi lembaga kemahasiswaan FMIPA. Ia menerangkan, saat itu mahasiswa FMIPA tersebut melakukan orasi, namun langsung ditarik dan diamankan oleh satpam. Pada saat diamankan seperti diseret sehingga pihak FMIPA merasa keberatan. Berdasarkan keterangan mahasiswa tersebut kepada Sandi, saat ia diamankan ada salah satu pihak dari satpam yang  memukul.

Terkait insiden tersebut, pihak FMIPA pun telah melayangkan surat tuntutan ke WR III. “Sudah ada surat yang dilayangkan ke WR III meminta ada forum yang dibuat untuk membicarakan masalah ini dan pihak rektorat mengevaluasi anggota satpam yang melakukan tindakan kekerasan,” ungkapnya.

Saat ditemui Pelaksana Tugas Keamanan Unhas Aliming menyampaikan mahasiswa yang diamankan karena dinilai provokator. Aliming mengungkapkan salah satu mahasiswa yang orasi menyuruh seluruh massa aksi untuk maju beberapa langkah, sementara di belakang pihaknya terdapat tangga. “Kita sudah perhatikan di belakang kita, jika mundur lima langkah dan terjadi saling dorong maka akan banyak yang luka. Kita sudah perhitungkan itu,” ungkapnya. Selain orasi yang dinilai provokator, Aliming juga menuding pihak mahasiswa  melakukan pelemparan, sehingga pihaknya langsung bereaksi.

Terkait beredarnya video yang menuding pihaknya melakukan tindak kekerasan, hal tersebut langsung ia bantah. Menurutnya mahasiswa tersebut ditarik untuk diamankan. “Ditarik untuk diamankan saja, tapi mahasiswa tersebut tidak mau berdiri dan ada juga temannya yang menarik salah satu tangannya,” tuturya.

Sementara Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Abdul Rasyid menyatakan semua yang terjadi pasti melalui proses. Oleh karena itu, ia berharap semua pihak harus mengevaluasi  diri, karena kita semua bekerja untuk melihat Unhas lebih baik. (Kas)

Related posts: