Makassar, Eksepsi Online – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di Makassar, Selasa (2/5) sempat diwarnai kericuhan. Pasalnya, seorang mahasiswa dari Universitas Bosowa (Unibos) diamankan oleh aparat kepolisian. Dituturkan Kapolrestabes Makassar Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi, mahasiswa tersebut diamankan karena tindakan yang dilakukan dianggap dapat membahayakan dirinya dan orang lain, karena berupaya naik ke mobil angkutan barang.
Supardi mahasiswa Unibos yang diamankan mengatakan saat dibawa ke pos polisi, ia sempat diseret dan mendapatkan perlakuan kasar dari pihak kepolisian. Mengetahui temannya di amankan, pihak persatuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unibos yang terdiri dari BEM Sospol, BEM Hukum dan BEM Teknik menutup jalan dari arah Urip Sumoharjo depan Unibos ke arah jalan A.P Pettarani samping Fly Over, akibatnya terjadi kemacetan. “Kami tidak akan membuka jalan sebelum polisi membebaskan teman kami,” kata Arfan selaku koordinator lapangan. Setelah 30 menit melakukan dialog, akhirnya mahasiswa yang diamankan pun dibebaskan.
Gesekan antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian dinilai Endi Sutendi hal biasa yang terjadi. “Dalam kerumunan sering terjadi gesekan antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian,” ujarnya. Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga Makassar yang dirugikan dalam aksi demontrasi ini.
Hardiknas tahun ini diperingati mahasiswa Makassar dengan melakukan aksi demonstrasi yang berpusat di Fly Over Makassar. Pada aksi tersebut, beberapa massa aksi menuntut mahalnya biaya pendidikan, menuntut transparansi dana pendidikan dan peningkatan anggaran pendidikan.
Untuk mengamankan jalannya aksi peringatan Hardiknas sendiri, Polrestabes Makassar menurunkan 2800 personil dibantu dengan tentara yang ditempatkan berbagai titik massa berkumpul. (Hza)