web analytics
header

Perguruan Tinggi dalam Mencetak Generasi Antikorupsi

Suasana Seminar Nasional Garda Tipikor di Gedung Ipteks Unhas, Selasa (2/5). Dia
Suasana Seminar Nasional Garda Tipikor di Gedung Ipteks Unhas, Selasa (2/5). Dia
Suasana Seminar Nasional Garda Tipikor di Gedung Ipteks Unhas, Selasa (2/5). Dia

Makassar, Eksepsi Online – Guru Besar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) Prof. Pangerang Moenta menyatakan perguruan tinggi harus berperan dalam melahirkan pemimpin yang memiliki moral. “Fungsi pendidikan tinggi adalah mencetak orang yang wataknya bagus, berakhlak, bermartabat yang dibanggakan untuk masa depan,” ungkapnya.

Hal itu ia kemukakan saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Gerakan Radikal Tindak Pidana Korupsi (Garda Tipikor) FH-UH Selasa, (2/5) di Gedung Ipteks Unhas. Acara tersebut mengangkat tema “Memproduksi Akademisi Tanpa Korupsi”. Selain Prof. Pangerang, hadir pula Airlangga selaku perwakilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Siti Juliantari Rachman dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Wiwin Suwandi dari Anti Corruption Committee (ACC) yang betindak sebagai moderator.

Prof. Pangerang melanjutkan, penyebab utama terjadinya korupsi adalah dimasukkannya kepentingan pribadi dalam menentukan kebijakan publik. “Korupsi terjadi jika pengambilan keputusan itu dari yang umum menjadi kepentingan pribadi dan kelompok dalam pengambilan kebijakan. Karena di Indonesia biasanya keliru, itu kekuasaan dianggap sebagai kesempatan, padahal kekuasaan jabatan adalah sebagai tanggung jawab,” tegas Sekretaris Majelis Wali Amanah Unhas ini.

Untuk mengatasi korupsi katanya, dapat dilakukan dengan menjalankan aturan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan standar operasional prosedurnya (SOP), membuat ideologi, atau membentuk sikap mental antikorupsi pejabat melalui diklat dan juga perubahan budaya.

Untuk melahirkan lulusan yang berintegritas di perguruan tinggi, Airlangga mengungkapkan, KPK akan menjalankan pendidikan antikorupsi dan kampanye festival integritas kampus. Cara ini untuk mengenalkan apa arti korupsi, mendalami dan mengidentifikasi perilaku korupsi serta pembekalan tentang menanggulangi korupsi. “Dengan adanya pendidikan anti korupsi, diharapkan dari segi integritas, mahasiswa-mahasiswa dapat meminimalisir sifat-sifat korupsi dimulai dari dirinya sendiri lalu ke orang lain,” jelasnya. (Dia)

Related posts: