Makassar, Eksepsi Online – Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) menjadi tuan rumah konferensi Indonesian Network for Clinical Legal Education (INCLE). Ini merupakan kali ketiga INCLE dilaksanakan, sebelumnya di Universitas Indonesia dan Universitas Udayana Bali. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas Prof. Junaedi Muhidong di Ruang Senat Unhas, Senin (8/5). Tema yang diusung pada penyelengaraan INCLE kali ini yaitu Pemenuhan Asas Keadilan Sosial untuk Komunitas”. Dipihnya tema tersebut didasarkan pada suatu situasi dan dinamika yang berkembang saat ini.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) INCLE Arip Yugiawan mengemukakan bahwa penyelenggaraan publikatif klinik hukum harus berdampak nyata dalam keadilan sosial sehingga dapat langsung dirasakan oleh komunitas masyarakat. Pembangunan yang terjadi saat ini ia nilai ibaratkan dua mata uang yang memiliki sifat bertolak belakang satu sama lainnya. “Bahwa satu sisi pembangunan hendak memberikan manfaat terhadap kepentingan umum, tapi di sisi lain tak jarang menimbulkan persoalan hukum dan terjadi pengabaian akan komunitas,” katanya saat menyampaikan sambutan.
Oleh karena itu, penyelenggaraan konferensi INCLE ketiga harus memberikan dampak dan meningkatkan tanggung jawab negara akan pemenuhan hak bagi masyarakat agar memperoleh keadilan sosial. “INCLE berharap bahwa melalui mata kuliah pendidikan hukum klinik ini, pendidikan hukum memberikan perspektif keadilan sosial dan pembelaan terhadap masyarakat,sehingga lulusan fakultas hukum menjadi bagian aktor pembaharuan hukum di Indonesia,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Dekan FH-UH, Prof Farida Patittingi. Menurutnya, dengan adanya pendidikan klinik hukum, mahasiswa dapat memperoleh pendidikan praktik (experience learning) dengan langsung melakukan pendidikan di masyarakat. “Membantu masyarakat untuk memperoleh akses khususnya apa yang menjadi tujuan utama dari pendidikan klinik hukum tersebut ke pengadilan,” jelasnya.
Konferensi ketiga INCLE sendiri akan berlangsung selama tiga hari mulai Senin-Rabu (8-10/5). Berbagai item kegiatan akan dilaksanakan diantaranya presentasi paper yang dibagi perpanel dan pameran lelang di Gazebo. Adapun kegiatan yang berskala internasional tersebut menghadirkan partisipan yang terdiri dari mahasiswa dan dosen klinik hukum se-Indonesia seperti Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Udayana (Unud), dan Unhas sendiri. (Dia &Nof)