web analytics
header

Polri Dan Kemenristekdikti Berkomitmen Hentikan Konflik Internal Bangsa

Dialog Kebangsaan yang diadakan oleh Kemenristekdikti bekerjasama dengan Unhas pada Jumat (16/06) bertempat di Auditorium Prof. A. Amiruddin Fakultas Kedokteran Unhas.

Dialog Kebangsaan yang diadakan oleh Kemenristekdikti bekerjasama dengan Unhas pada Jumat (16/06) bertempat di Auditorium Prof. A. Amiruddin Fakultas Kedokteran Unhas.
Dialog Kebangsaan yang diadakan oleh Kemenristekdikti bekerjasama dengan Unhas pada Jumat (16/06) bertempat di Auditorium Prof. A. Amiruddin Fakultas Kedokteran Unhas.

Makassar, Eksepsi Online – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) beserta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berkomitmen menghentikan konflik internal bangsa yang berusaha menghilangkan nilai-nilai Pancasila. Pasalnya, kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini sangat mempengaruhi dinamika konflik horizontal sesama masyarakat.

Pada Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan Jumat (16/6), bertempat di Auditorium Prof. A. Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Syafruddin  mengatakan saat ini demokrasi liberal lebih mendominasi dan menciptakan suatu turbulensi dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk, sehingga Indonesia kehilangan jati diri dan mulai rawan akan pemudaran nilai-nilai Pancasila.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut terjadi, kata Syafruddin. Mulai dari kondisi global yang saat ini terjadi di seluruh penjuru dunia, khusunya di Timur Tengah. “Perang saudara, hingga ancaman terorisme berupa serangan ISIS sangat berperan,” ungkapnya. Faktor internal dari Indonesia juga menjadi penyebab utama seperti politik dan agama. “Jikalau keberagaman tidak dikelolah dengan baik maka akan sangat berbahaya,” tambahnya.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Menristekdikti Mohammad Nasir telah  menggerakan kembali penanaman nilai-nilai Pancasila. “Kita harus menjaga Pancasila. Pendidikan Pancasila harus dilakukan secara kolektif dan menyeluruh, tidak hanya menyampaikannya secara lantang namun harus lebih menggunakan pendekatan intens,” tuturnya. (Alk)

Related posts: