web analytics
header

Unhas dan Kemenhub RI Adakan Dialog Sinergi Membangun Bangsa

Dialog Sinergi Membangun Bangsa di Auditorium Prof. Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK-Unhas), Jumat (27/10). Iwn

Dialog Sinergi Membangun Bangsa di Auditorium Prof. Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK-Unhas), Jumat (27/10). Iwn
Dialog Sinergi Membangun Bangsa di Auditorium Prof. Amiruddin Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK-Unhas), Jumat (27/10). Iwn

Makassar, Eksepsi Online – Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) mengadakan Dialog Sinergi Membangun Bangsa dengan tema “Sulawesi Selatan Gerbang Konektivitas Indonesia Timur” bertempat di Auditorium Prof. Amiruddin Fakultas Kedokteran (FK) Unhas, Jumat (27/10).

Dialog ini diikuti oleh mahasiswa Unhas dan masyarakat umum. Adapun pembicara utama dalam dialog ini yaitu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sul-Sel) Syahrul Yasin Limpo yang dipandu oleh Efendi Gazali selaku moderator. Adapun ujuan dari dialog ini agar masyarakat dapat melihat program presiden, terkait wilayah Indonesia Timur dan banyaknya program kerja yang terkendala dikarenakan dana alokasi hanya berkisar 15 Triliun.

Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa, ia sangat mengapresiasi pemerintah yang konsisten untuk memakmurkan rakyat. “Saya sangat mengapresiasi terhadap apa yang disampaikan bahwasanya pemerintah konsisten, orientasinya hanya untuk rakyat dimana rakyat bisa mendapatkan suatu kemakmuran,” ujarnya saat ditemui setelah dialog berlangsung.

Lebih lanjut, ia pun berharap dari dialog ini masyarakat, terutama mahasiswa dapat memiliki cita-cita yang tinggi dan meraihnya. “Saya harap dari dialog ini bermimpilah setinggi-tingginya dan ikatlah. Insya Allah kita bisa jadi presiden,” harapnya.

Syamsuddin peserta dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) mengaku sangat kecewa dengan dialog kali ini karena tidak diberi kesempatan untuk bertanya berhubung waktu yang disediakan sangat sedikit. “Dialog ini terbuka untuk umum, akan tetapi masih banyaknya peserta yang tidak diberi kesempatan untuk bertanya,” ungkapnya. (Ylk)

Related posts: