Makassar, Eksepsi Online – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pecinta Mushallah (LDK-MPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Seminar Islam Nasional dengan tema “Islam, Pancasila dan Realitas Kebhinekaan” seminar ini berlangsung di Gedung Baruga A. P. Pettarani Unhas pada Minggu (5/11).
Seminar ini adalah rangkaian kegiatan dari Unhas Islamic Fair 2017 yang merupakan acara penutup. Adapun pemateri dalam seminar ini ialah, A. M. Iqbal Pawerangi selaku Senator Republik Indonesia/Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)- Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) dan Ustadz Bachtiar Nasir, Lc., MM selaku Ketua GNPF MUI/Ketua Ar-Rahman Quranic Learning yang dimoderatori oleh dosen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Unhas Fajlurrahman Jurdi.
Andi Muhammad Solihin selaku panitia pelaksana acara ini, menyampaikan bahwa tujuan dari seminar Islam Nasional ini adalah untuk berpartisipasi dalam membangun generasi pemuda yang islami. “Bagaimana kita berpartisipasi dalam membangun generasi pemuda yang islami,” ungkapnya.
Senada dengan Andi Muhammad Solihin, panitia inti bagian muslimah menuturkan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan islami para peserta seminar serta menjalin silaturahim kepada civitas akademika.
Lebih lanjut, panitia inti bagian muslimah berharap peserta yang hadir dapat betul-betul memahami bagaimana pandangan Islam mengenai dasar negara (Pancasila) dan dapat memperbaiki hubungan antar umat muslim ke depannya dalam artian menghilangkan sekat-sekat pemisah di antara kaum muslimin tersebut.
Nabila salah satu peserta muslimah dari acara ini berpendapat bahwa, acara ini sangat bagus dan begitu banyak materi yang bermanfaat. “Acara ini begitu banyak materi yang di dalamnya sangat bermanfaat bagi kita, apalagi saat ini kita masih bingung bagaimana pendapat orang lain tentang Islam dan Pancasila,” ujar mahasiswa Agroteknologi itu.
Terakhir ia berharap, orang-orang dapat mengetahui bahwa Islam bukan orang yang menentang Pancasila, tapi kita adalah orang-orang yang akan menjaga perdamaian di dalam Indonesia. “Semoga kita bisa tau ternyata Islam bukan orang-orang teroris, bukan orang-orang yang menentang teroris tapi orang-orang yang akan menjaga perdamaian di dalam Indonesia,” harap mahasiswa angkatan 2015 itu. (Dlp)