Makassar, Eksepsi Online – Merespon isu yang beredar di dalam Kampus akhir-akhir ini, Himpunan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Himahi Fisip Unhas) mengadakan diskusi kontemporer dengan tema “Kampus dan Kita-Melacak Problematika Kampus hari ini”, Rabu (21/2). Hal tersebut disampaikan Rezki Ameliyah Arief selaku Koordinator Departemen Advokasi dan Kajian Strategis Himahi Fisip Unhas.
“Melihat dari beberapa aksi atau kejadian yang telah terjadi di perguruan tinggi belakangan ini, maka melalui diskusi ini kami bertujuan untuk merespon isu-isu tersebut. Isu mengenai forum rektor, skorsing mahasiswa Unhas yang menempel poster dan ruang demokrasi-demokrasi lainnya di kampus” ungkapnya.
Rezki juga menambahkan dengan adanya diskusi sperti ini, mahasiswa dapat lebih peka terhadap realitas kampus. “Banyak orang yang melihat kampus hanya sebagai ruang untuk mendapat ijazah, tetapi mereka tidak tau apa yang ada di balik kampus itu sendiri. Karena kampus itu merupakan ruang dialektika,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Titania, salah satu peserta dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang hadir pada diskusi ini menuturkan bahwa diskusi-diskusi seperti ini adalah untuk membangun nalar kritis mahasiswa, dirinya juga memberikan apresiasi terhadap diskusi yang dihadiri oleh puluhan orang ini “Diskusi ini sangat menarik, lebih baik kalau diskusi semacam ini lebih sering diadakan. Karena banyak mahasiswa yang tidak mengerti apa yang tampak di kehidupan kampus saat ini,” tutupnya.
Diskusi yang diselenggarakan di Pelataran Baruga A.P.Pettarani ini menghadirikan tiga orang pemateri yaitu Aska Nur Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) dengan materi Neoliberlisme Pendidikan, Mudabbir Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan materi Ruang Demokrasi kampus, dan Mohammad Nur Fiqri dari Himahi Fisip Unhas dengan materi mengenai Buruh Intelektual.
(Hkm/Sme)