Bantaeng, Eksepsi Online – Serambi Baca Tau Macca di Bantaeng merupakan komunitas yang didirikan oleh Takdir pada tahun 2011. Komunitas ini dilatarbelakangi atas keprihatinannya terhadap kecanduan gadget yang dialami anak-anak di sana. Sehingga ia merasa perlu ada upaya edukasi terhadap anak-anak tersebut, khususnya di daerah Bantaeng untuk meningkatkan minat membaca dengan pendirian Serambi Baca Tau Macca.
Berlokasi di Desa Loka, Bantaeng dengan jarak 12 km dari pusat kota serta berada di daerah sekitar tempat wisata yakni, Puncak Muntea dan Taman Bunga Mini Show Farm menjadikan komunitas ini memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau bagi wisatawan.
Pada awal berdirinya komunitas ini hanya memberikan pelajaran mengaji. Dengan berjalannya waktu selama 7 tahun, komunitas ini mencoba memperbanyak bahan bacaan demi komitmen dan konsistennya untuk menggiatkan literasi ditengah banyaknya tantangan. “Kegiatan yang kami lakukan diawal hanya sekadar belajar mengaji. Selanjutnya kamipun mulai memperbanyak bahan bacaan umum di tempat ini sehingga menarik minat baca anak-anak”, ujar pemuda yang kerap disapa Bung Abi.
Berkat bantuan publikasi di media sosial, Serambi Baca Tau Macca mendapatkan tambahan koleksi buku dari berbagai penggiat literasi di berbagai daerah. Buktinya, pada awal tahun 2018 komunitas ini melalui kepedulian dari Komunitas Sepeda Lipat Makassar yang kemudian menghubungkan dengan Gramedia, mendapatkan lebih dari 800 eksemplar buku untuk menjadi bahan bacaan baru di komunitas ini.
Komunitas ini juga tergabung dalam pustaka bergerak Indonesia yang digaungkan oleh PT. Pos Indonesia dalam pengiriman buku gratis dari berbagai komunitas baca di Indonesia. “Setiap tanggal 17 tiap bulannya akan ada buku yang dikirim gratis. Tentunya hal ini sangat membantu sebab setiap buku baru yang hadir dari donasi komunitas atau perorangan tentunya meningkatkan minat baca mereka” tambahnya
Selain bantuan dari berbagai komunitas baca, Serambi Baca Tau Macca juga mendapatkan bantuan buku dari Perpustakaan Daerah Bantaeng. “Pada tahun 2017 komunitas ini mendapat bantuan buku sebanyak 4 eksemplar. Hal ini menjadi bentuk perhatian pemerintah terkhusus Perpustakaan Daerah Bantaeng dalam meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Bantaeng sendiri” ujar beliau.
Hingga saat ini Serambi Baca Tau Macca telah memiliki ribuan koleksi buku dari berbagai macam topik, seperti bacaan sosial, filsafat, budaya, anak-anak dan lain sebagainya. Koleksi buku ini berasal dari koleksi pribadi serta hasil donasi dari beberapa donatur yang aktif untuk mengirimkan buku setelah kegiatan dari komunitas ini sering di publikasi di media sosial. Namun di tempat ini masih kekurangan buku bacaan anak-anak yang merupakan bacaan yang banyak diminati oleh pengunjung komunitas ini yang mayoritas anak-anak.
Komunitas ini memiliki target yakni beberapa warga dapat memiliki perpustakaan baca di teras rumahnya, demi mewujudkan hal tersebut terdapat layanan pengantaran buku gratis. “Kami di komunitas ini sering melakukan pengantaran buku secara cuma-cuma. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk pertanggung jawaban kami kepada donatur, yang berharap buku yang diberikan dapat dibaca bukan sekedar dipajang di dinding serambi” ucap bung Abi.
Berkat kegigihan membangun komunitas ini, respon pemuda lokal sendiri akhirnya meningkat dan turut bergerak dalam menggiatkan literasi melalui Serambi Baca Tau Macca. “Meskipun masih belum sesuai harapan, tetapi paling tidak terdapat beberapa pemuda yang ingin ikut membantu kegiatan komunitas ini, contohnya seperti terbentuknya serambi baca baru yang bernama Serambi Baca MAPIA (Manusia Pecinta Alam) yang juga bergerak di bidang literasi berbasis lingkungan” tuturnya.
Pemuda berambut gondrong ini berharap agar pemerintah memberikan perhatiannya dalam meningkatkan minat baca dari masyarakat, sehingga akses untuk membaca dapat terbuka lebar. Para pembaca di komunitas ini juga diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan sosial dengan menggunakan pengetahuan dari buku-buku yang telah dibacanya. “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah dalam meningkatkan fasilitas sarana maupun prasarana komunitas ini. Sebab, membaca harus dilakukan dimana saja tidak hanya di gedung mewah. Terkhusus untuk adik-adik pembaca di komunitas ini saya berharap agar dapat peduli terhadap kegiatan sosial, serta mengambil peran aktif untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat melalui buku yang dibacanya” tutup Abi.
Bagi yang tertarik untuk melihat aktifitas dari komunitas ini, dapat mengunjungi akun Facebook maupun Instagram Serambi Baca Tau Macca atau berkunjung langsung ke lokasi.(H2a)