Makassar, Eksepsi Online – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KEMA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (UH) menggelar diskusi publik dengan tema Demokrasi Kampus: Retorika atau Realitas, bertempat di Taman Fakultas Sosial dan Politik (Sospol) UH pada Jumat, (28/9).
Pada kegiatan ini turut hadir tiga orang pemateri yaitu Fikram Maulana selaku perwakilan mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dwi Rreski Hardianto selaku perwakilan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Dr. Romi Librayanto, SH., MH. selaku Akademisi Fakultas Hukum UH.
Diskusi yang moderatori oleh Muhlis selaku mahasiswa FISIP ini, diadakan sebagai bentuk dari kekecewaan dan keresahan mahasiswa FISIP terkait dengan demokrasi di kampus saat ini.
“Kegiatan ini kami adakan sebagai respon dari adanya insiden terkait dengan demokrasi di FISIP sendiri. Kami menilai banyak kejanggalan yang terjadi dalam pelaksanaan demokrasi kampus, maka dari itu forum seperti ini kami adakan,” ujar Muhlis (28/9).
Menanggapi jalannya diskusi, Sandrawali selaku salah satu peserta mengatakan bahwa, adanya forum seperti ini sangat baik untuk tetap menjaga nalar kritis mahasiswa.
“Forum diskusi seperti ini sangat baik untuk tetap menjaga nalar kritis mahasiswa. Forum ini juga menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk mempropagandakan dan mengawal isu-isu yang ada di dalam kampus. Itu semua berguna agar tetap terjaminnya pemenuhan hak seluruh warga kampus, terkhusus mahasiswa,” ujar Sandrawali saat ditemui (28/9).
Terakhir, Mukhlis juga berharap agar demokrasi kampus berlajan secara transparan dan menaungi parisipasi dari semua pihak.
“Kami dari FISIP berharap agar dalam pelaksanaan demokrasi di kampus dapat dilaksanakan secara transparan oleh pihak birokrasi. Berdasar pada asas keterbukaan serta diikutsertakan partisipasi dari segala pihak, terkhusus mahasiswa di dalamnya,” harapnya. (Bru/Mhd/Mys)