Pentas ini merupakan salah satu bentuk dari pengawalan isu penggusuran PK5. Abidun selaku salah satu kordinator aliansi, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan isu penolakan penggusuran PK5.
“Pentas ini bertujuan untuk menyebar isu bahwa ada penolakan pengusuran PK5 di sini. Pentas ini juga bermaksud untuk mengajak rekan-rekan yang lain untuk bergabung dalam aliansi,” jelasnya saat diwawancarai (4/11).
Kegiatan ini diisi dengan pertunjukan musikalisasi puisi, orasi, bernyanyi serta menghadirkan lapak baca. Dg. Bau selaku salah satu PK5 setempat yang turut hadir dalam kegiatan, menuturkan bahwa penggusuran ini tidak hanya berdampak pada kebutuhan hidup saja, namun mengancam keberlanjutan pendidikan anak para PK5 juga.
“Jangan sampai karena pengusuran ini, anak kami tidak bisa sekolah lagi. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, akan membantu kami untuk menolak penggusuran,” tambah Dg. Bau dalam sambutan kegiatan Pentas Bebas Ekspresi (3/11).
Adapun yang hadir pada kegiatan ini antara lain yakni, komunitas penggiat literasi, mahasiswa, pers mahasiswa, organisasi kedaerahan dan para aktivis kemanusiaan. (Ftr)