web analytics
header

Retak

mata
Sumber: google.

Dian Lestari Pradana

(Sekretaris LPMH-UH periode 2018-2019)

 

Rasanya tak lagi sama

Umur kita bertambah, pemikiran kian dewasa

Semesta mulai merongrong untuk dijamah

Pandangan tak lagi hanya hitam dan putih semata

 

Kini telah berubah

Kau dan aku mulai berselisih

Dalam waktu, ku rasa kita ada

Namun tembok bisu semakin kokoh berada

 

Suatu tempat rasanya canggung

Kau dan aku memilih membuat jembatan jarak

Kita buat dengan rasa congkak

Dingin dan acuh terlukis jelas pada garis wajah

 

Tak ada sapaan hangat terdengar

Tak ada lagi senyum yang mekar

Kini semuanya berbeda

Kita berjalan di jalan pilihan

 

Kelak kita akan sadar

Tak ada yang salah dari peristiwa ini

Dunia yang menuntut begini

Kita akan tetap ada, selamanya

Related posts:

MAAF, KAMI LUPA HARUS DIAM

Oleh : Mei Salwa Asahara Ia lahir dari rahim sunyi, yang lelah melahirkan kata “maaf” kepada dunia untuk segala bentuk

Tangan Besi Perengut Rezeki

Oleh: Muhammad Supardi Di balik meja kekuasaan kau duduk dengan angkuh,Dengan tangan-tangan besimu, tinta hitam kau gores mencoret harapan.Ketukan palumu