Makassar, Eksepsi Online – Kompas Gramedia kerjasama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Workshop Pelatihan Kiat Tepis Hoax dengan Fact Checking dalam Festival Muda Memilih bertempat di Baruga Andi Pangerang Pettarani Unhas pada Selasa, (29/1) yang dibawakan oleh Heru Margianto selaku Assistant Managing Editor Kompas.com.
Heru Margianto menuturkan bahwa penyebab masyarakat lebih mudah mempercayai hoax karena tingkat literasi di Indonesia yang rendah. “Lebih dari separuh orang Indonesia menggunakan internet, sayangnya daya kritis masyarakat masih rendah karena tingkat minat baca yang rendah pula. Berdasarkan survei UNESCO tahun 2014, anak-anak Indonesia hanya membaca 27 halaman dalam kurun waktu satu tahun”, tuturnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat saat ini tengah memasuki era post truth dengan mudah mempercayai hoax karena sejalan dengan keyakinannya. “Di era post truth, fakta tidak terlalu berpengaruh dalam membentuk opini dibandingkan emosi dan keyakinan personal. Keyakinan yang buta tentunya mampu menutup kebenaran”, tambahnya.
Oleh karena itu Heru menekankan bahwa terlepas dari mempercayai hoax atau tidak, yang perlu dibangun adalah mental kritis. “Lawan hoax dengan mengembangkan sikap kritis terhadap semua informasi. Sikap tersebut dibangun dengan mempertanyakan siapa yang menyampaikan, kapan dan dimana kejadiannya, adakah pemberitaan serta sikap pemerintah”, jelas Heru.
Heru juga menjelaskan langkah-langkah fast checking demi terhindar dari hoax. “Langkah agar terhindar dengan hoax yakni dengan mengecek sumber informasi, bersikap kritis, verikasi/googling, bersikap terbuka dan cek about us situs tersebut untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas pemberitaan”, ungkapnya. (Fit)