Makassar, Eksepsi Online – Aliansi Gerakan Merah Peduli Rakyat (Agraria) yang merupakan gabungan mahasiswa se-Unhas menggelar aksi terkait penolakan pembahasan Rancangan Undang-Undang.
Dalam aksi ini Agraria menyampaikan beberapa hal terkait Rancangan Undang-Undang yang dijelaskan dalam selabaran yang dibagikan kepada masyarakat, adapun isi selebarannya sebagai berikut :
“Selembar Kertas Untukmu, Keluargamu, Kerabatmu atau Kekasihmu yang sedang menghadapi hari-hari yang memuakkan!
Pemerintah dengan DPR RI sedang membahas dan mengatur Rancangan Undang-Undang yang menjadi prioritas mereka dalam pengesahan.
RUU Pencegahan Kekerasan Seksual menyediakan mekanisme yang lebih adil bagi perempuan yang mengalami kekerasan seksual dalam penegakan hukum ditunda untuk disahkan! Ruu Ketenagakerjaan yamg akan mengganti UU Ketenagakerjaan lama karena menurutnya pengusaha tidak melindungi invertasi mereka, siapa yang dirugikan dengan RUU tersebut ? Adalah buruh yang berhadap-hadapan dengan arus investasi akan terancam jaminan dan kepastian kerjanya.
Petani berlahan kecil atau Buruh Tani yang berhadap-hadapan dengan tengkulak, majikan penghisap, dan korporat besar akan semakin dikerdilkan dengan RUU Pertanahan yang membenarkan proses pengalihfungsi lahan. Sama halnya dengan Masyarakat Adat tidak lagi diakui oleh RUU ini bahwa mereka memiliki hak ulayat dalam kepemilikan tanah yang dianut sebelum negara ini berdiri.
RKUHP mengancam kebebasan pers dan jurnalis berpotensi dikriminalisasi hanya karena menjaga independensinya jika, sewaktu-waktu pemerintah sudah menyeleweng dari fungsinya.
Penjara-penjara kini bisa saja hanya dipenuhi para gelandangan atau ibu-ibu yang hanya ingin memberikan seks edukasi pada anak-anaknya
Koruptor semakin bebas melahap anggaran negara untuk kepentingan umum demi perut mereka karena RUU KPK dan pelemahan institusi KPK yang semakin memundurkan penegakan korupsi di negara yang kotor ini.
Siapapun kalian, mari bergabung !
Perempuan, mahasiswa, buruh petani, muda-mudi, jurnalis, dan kalian semua! Kita sudah tahu siapa yang dirugikan dengan kebijakan remeh-temeh itu. bisa saja kerabatmu, keluargamu, kekasihmu atau kau sendiri !
Tak ada lagi maaf untuk rezim hari ini. Kumpulkan kekuatan kita. hancurkan semua yang mengebiri hak kita. Karena sejatinya, kemerdekaan tidak bisa diraih dengan hanya duduk manis dan menunggu melainkan, direbut
#TumbangkanRezimAnti Demokrasi”
Aksi ini dilaksanakan di pintu I Universitas Hasanuddin Tamalanrea dan berlangsung sejak pukul 16.31 WITA hingga pukul 18.10 WITA. (Mys)