Makassar, Eksepsi Online – Universitas Hasanuddin (Unhas) turut andil dalam aksi besar-besaran Mahasiswa untuk mengawal isu aksi sebelumnya, yakni menentang sejumlah Rancangan Undang-Undang dan kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Bertempat di Fly Over dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan,Selasa (24/9). Aksi damai ini berlangsung dengan jumlah massa kisaran 1.800 Mahasiswa Unhas yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Unhas (BEM Unhas) dan Aliansi Gerakan Peduli Rakyat (Agraria).
Mahasiswa Unhas yang tergabung dalam BEM Unhas menitikberatkan penolakan terhadap Revisi UU KPK, sedangkan Mahasiswa Unhas yang tergabung dalam Agraria menitikberatkan secara keseluruhan RUU yang dianggap menuai banyak kontroversi (Baca : Tolak Revisi UU KPK dan Sejumlah RUU, Mahasiswa Unhas Kembali adakan Aksi).
Dalam pelaksanaannya, Wakil Rektor III Unhas Prof. Arsunan Arsin, dan wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas Dr. Muh Hasrul turut hadir mendampingi aksi ini yang berencana ingin bertemu dengan Kapolda Sulsel dan Ketua DPRD untuk membicarakan tentang tuntutan mahasiswa.
“Teknis aksi kita ialah Unhas Aksi Damai. Ketika ada potensi keos, kami tarik diri, dengan metode kami secara umum harus bisa tembus ke gedung DPR karna itu merupakan puncak tertinggi harapan kami” tegas Muhammad Yusran selaku Jendral Lapangan Massa Aksi BEM Unhas.
Selain Unhas, turut serta beberapa Universitas lain diantaranya; Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Islam Makassar (UIM), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah (UNISMUH), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Fajar (UNIFA), Universitas Bosowa (UNIBOS), STIM NITRO Makassar, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Sayangnya hingga berita ini diterbitkan, Tuntutan Aksi Mahasiswa Unhas baik yang tergabung dalam massa Badan Eksekutif Mahasiswa Unhas dan Agraria belum tersampaikan.(cry)