Makassar, Eksepsi Online – Lembaga Debat Hukum dan Konstitusi (LeDHaK) Universitas Hasanuddin baru saja menyelenggarakan Gebyar Konstitusi (GK) ke-VI yang bekerja sama dengan Mahkamah Konstitusi. Pengumuman pemenang serta penutupan acara dilakukan pada hari ini, Sabtu (26/8) yang berlangsung dengan semarak dari pukul 15.30 WITA sampai selesai.
13 Universitas se-Indonesia telah mengikuti dua kompetisi yakni peradilan semu konstitusi serta debat konstitusi. Universitas Halu Oleo keluar sebagai pemenang utama pada lomba peradilan semu konstitusi, Universitas Halu Oleo juga meraih penghargaan sebagai pemerintah terbaik, pemohon terbaik, berkas terbaik. Juara kedua jatuh ada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang juga sebagai hakim terbaik dan panitera terbaik. Dan pemenang ketiga yakni Universitas Negeri Sulawesi Barat.
Fidya Ramadhani A., yang merupakan perwakilan dari Universitas Halu Oleo saat ditanyai perasaannya mengikuti GK mengaku sangat senang. “Euforianya sangat hebat, kami awalnya sempat mengira kami tidak menang karena waktu yang diberikan sangat sedikit. Namun alhamdulilah kami akhirnya bisa kembali menjadi juara satu, intinya kami semua sangat senang.”
Sementara yang mendapatkan penghargaan pada lomba debat, juara pertama jatuh kepada Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Sam Ratulangi Manado sebagai juara kedua, Universitas Surabaya menjadi juara ketiga dan yang terakhir Institut Agama Islam Negeri Ambon sebagai juara keempat. Pembicara terbaik berasal dari Universitas Surabaya.
Antonio Revivo Tulaseket, selaku perwakilan dari Universitas Sam Ratulangi yang merupakan juara kedua debat, saat ditanyai mengenai kesannya mengikuti GK yakni, “Kegiatan yang sangat bagus, kita bisa terlatih untuk bernalar kritis melalui mosi-mosi atau wacana-wacana topik hukum yang ada. Gebyar Konstitusi juga sebagai ajang pertemuan dari seluruh mahasiswa fakultas hukum seindonesia. Selain menimbah ilmu kita juga bisa menambah teman.” (Ijd)