Makassar, Eksepsi online – Rabu (28/10) sejumlah mahasiswa Unversitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Hasanuddin (AMUH) kembali menggelar aksi terkait penolakan Undang-undang Cipta Kerja (UU Cipker). Aksi yang berlangsung di depan pintu satu kampus Unhas Tamalanrea kembali mengangkat isu terkait “Cabut UU Cipker, Turunkan Jokowi serta Hentikan Represifitas Aparat”.
Dalam aksi kali ini AMUH kembali menutup jalanan yang berada di depan pintu satu Unhas Tamalanrea. Dalam aksinya para mahasiswa saling bergantian berorasi serta membakar ban. Selain itu juga beberapa mahasiswa juga membagikan selebaran yang berisi pandangan serta tuntutan terhadap UU Cipker.
AMUH dalam tuntutannya menjelaskan bahwa hadirnya UU Cipker ini pada dasarnya bertentangan dengan apa yang menjadi tujuan awal dari UU Cipker itu sendiri. Dalam selebaran yang mereka bagikan menjelaskan bahwa penyederhanaan tuntutan yang menjadi tujuan awal dari UU ini bertentangan dengan apa yang akan terjadi yakni berpotensi akan menghadirkan ratusan aturan turunan yang jauh dari nafas penyerdehanaan aturan.
Selain itu juga AMUH juga menekankan bahwa dengan hadirnya UU Cipker ini berpotensi menyebabkan penggusuran, penyingkiran hak masyarakat adat, perusakan lingkungan, krisis pangan,dan penghilangan hak-hak buruh. Selain itu dalam selebaran yang diedarkan juga menjelaskan bahwa selama pemerintah Jokowi-Ma’aruf berjalan pendekatan represif dan kriminalisasi menjadi cara untuk membungkamterhadap penolakan atas UU Cipker. (jet)