Makassar, Eksepsi Online – (22/11) Pembinaan Mahasiswa Hukum (PMH) merupakan bentuk pengaderan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dalam membentuk bakal calon praktisi maupun insan hukum yang jujur, taat, sadar dan patuh terhadap aturan. Mahasiswa FH-UH yang mengikuti PMH hingga tahap ketiga (tahap akhir) dan dinyatakan lulus kemudian akan dikukuhkan menjadi anggota biasa Kema (keluarga mahasiswa) FH-UH sesuai ketentuan yang dimuat dalam Konstitusi Kema FH-UH.
Sebelum dilaksanakannya PMH, sudah menjadi kewajiban panitia pelaksana PMH I, II, dan III untuk menyelenggarakan kegiatan Pra PMH yang dimana ini bertujuan untuk mensosialisasikan tujuan dan persyaratan untuk mengikuti masing-masing tahapan PMH tsb, serta materi-materi khusus seputar kampus, dll. Tantangannya sekarang adalah ditengah masa pandemi COVID-19, Pra PMH dan PMH harus tetap direalisasikan seefektif mungkin sehubung dengan adanya mahasiswa baru di FH-UH. Oleh karenanya, diperlukan kecekatan dari panitia PMH 2020 untuk dapat lebih dinamis dalam merealisasikan tujuan dari penyelenggaraan PMH itu sendiri.
Selepas PMH I yang sukses diselenggarakan oleh Angkatan Diktum 2016, PMH II yang sedang berjalan saat ini dipanitiai oleh Angkatan Amandemen 2018. Dengan total 460 peserta PMH II yang mendaftar, sebanyak 360 diantaranya telah menghadiri kegiatan Pra PMH II yang diselenggarakan pertama pada tanggal 19 November melalui aplikasi Zoom Meeting.
M. Kautsar Ramadhan selaku koordinator acara menyampaikan bahwa sejauh ini keberhasilan dari apa yang sudah direncanakan untuk Pra PMH II mencapai 85 sampai dengan 90 persen. Kautsar juga mengatakan bahwa ada beberapa tugas yang diberikan pada Pra PMH II ini.
“Kemarin peserta yg mengikuti PMH I ditugaskan untuk mereview apa saja yang mereka dapat dari kegiatan PMH I dan diupload dengan durasi minimal 30 detik di masing-masing instastory peserta lalu untuk tugas hari ini adalah memposting video mengenai new normal menggunakan filter dari instagram amandemen 2018 dengan durasi satu menit di masing-masing instagram feeds para peserta dengan men-tag bemfhunhas, amandemen18, serta pendampingnya dengan hastag PMHII, BEMFHUH, Amandemen2018, serta Replik2020.” ucap Kautsar (21/11).
Menurutnya, hanya sedikit saja kendala yang dihadapi saat proses berjalannya Pra PMH II mulai tanggal 19 kemarin karena dengan rencana yang cukup matang, semua bisa terealisasikan dengan baik.
Hal serupa disampaikan oleh M. Athallariq Gio selaku koordinator lapangan bahwa sejauh ini belum ditemukan masalah yang cukup serius maupun sulit untuk dihadapi oleh panitia pelaksana selain diantaranya pendamping berdomisili luar Makassar yang barangkali mengalami kendala jaringan. Namun panitia juga telah mencoba untuk mensiasati hal ini. Selain dari masalah jaringan, perbedaan waktu juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi.
“Perbedaan jam atau waktu karena ada teman-teman dari Papua, Jawa, Kalimantan, Banten namun tentu hal ini masih bisa dikondisikan. Kami juga berencana untuk memperketat berbagai macam izin dalam menjangkau peserta yang banyak agar tidak ada celah bagi peserta untuk bolos dari rangkaian kegiatan. Seperti kalau mau habis kuotanya, bisa menunjukkan bukti sms mengenai info kuotanya yang akan habis” ucap Gio (20/11).
Sebagai evaluasi di persiapan PMH II mendatang, panitia akan menyediakan tempat khusus untuk para pendamping dengan tetap mematuhi protokol kesehatan agar lebih mudah arah komunikasinya dengan panitia. Dan untuk saat ini, panitia pelaksana masih dalam tahap fokus terhadap agenda Pra PMH II yang dimulai sejak 19 November sampai dengan 27 November 2020. (zlf)