web analytics
header

FH-UH Gelar Bedah Buku Karya Dosen Sebagai Rangkaian Dies Natalis ke-69

WhatsApp Image 2021-02-10 at 10.01.59 PM

Makassar, Eksepsi Online – (10/2) Menyambut Dies Natalis ke-69, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) menyelenggarakan peluncuran dan bedah buku karya Guru Besar Unhas, Irwansyah, sebagai rangkaian awal. Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu (10/02), mulai pukul 10.00 WITA secara luring terbatas dengan menerapkan Protokol Covid-19 di Baruga Baharuddin Lopa FH-UH dan terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.

Ketua Panitia Dies Natalis FH-UH, Andi Tenri Famauri, menuturkan peluncuran dan bedah buku merupakan kegiatan perdana dalam rangka menyambut dies natalis ke-69 FH-UH. Kedepannnya, kegiatan seperti ini akan kembali dilakukan, serta beberapa agenda kegiatan lainnya. Diharapkan, penyelenggaraan Dies Natalis FH-UH tetap berlangsung dengan baik meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Dekan FH Unhas, Farida Patittingi, menuturkan Dies FH-UH kali ini mengusung tema “Fakultas Hukum for Justice and Humanity”. Menurutnya, tema ini penting sebagai dasar melakukan pengembangan dan penyelenggaraan tridarma sekaligus mewakili lulusan yang dapat membaktikan diri untuk kemanusian dan keadilan. Farida Patittingi juga memberikan apresiasi kepada penulis yang tetap aktif dan produktif dalam menghasilkan karya ilmiah berupa buku selama masa pandemi.

Setelah sambutan, dilanjutkan dengan penjelasan dari Irwansyah mengenai buku yang ditulis berjudul “Penelitian Hukum: Pilihan, Metode & Praktik Penulisan Artikel”.

Dalam penjelasannya, Irwansyah menyampaikan perkembangan pendidikan hukum di Indonesia memberikan dua sisi. Pada satu sisi, dengan bertambahnya mahasiswa khususnya mahasiswa Pascasarjana. Di sisi lain, ada hal yang menggangu yakni  pada metode penelitian yang tidak berkembang, bahkan cenderung mengkopi paste. Dengan dasar ini, Irwansyah kemudian tertantang untuk memberikan pencerahan melalui buku, dengan harapan penelitian khususnya mahasiswa pasca dapat berkembang.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan beberapa hal yang terkadang dihadapi mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah. Terkadang mahasiswa susah membedakan rumusan masalah dan membuat pertanyaan yang tidak diperkuat dengan landasan teori yang memadai.

“Analisis dan argumentasi pada bab pembahasan sangat minim karena pendekatan dan fokus penelitian kurang optimal. Dari permasalahan ini, saya coba memberikan solusi dan respon. Buku penelitian hukum ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan buku pada umumnya, yang pasti ada satu bab yang membahas tentang strategi penulisan artikel di jurnal yang tidak di jumpai pada buku lainnya,” jelas Irwansyah.

Pada umumnya, artikel hukum yang dihasilkan tidak kuat karena hanya berdasar pada telaah konseptual belaka, tidak berbasis riset. Padahal, untuk memperkuat dibutuhkan landasan teori dari riset. Dalam buku ini memuat peta masalah yang mengelompokkan akibat, sebab dan akar/dasar terjadinya masalah. “Dengan adanya peta masalah, fokus penelitian lebih jelas dan dipertegas. Selain itu, kita juga menambahkan istilah pengayaan pendekatan yang memuat 17 pendekatan yang dapat memperkaya penulis,” sambung Irwansyah.

Setelah memberikan gambaran mengenai isi buku, kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan masukan dan saran  para pembedah buku yang dihadirkan dari beberapa guru besar universitas seperti Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Solo dan Universitas Andalas. (lia/red)

Related posts: