web analytics
header

Kongres KEMA Kurang Partisipan, DPM: Kesadaran KEMA Perlu Ditingkatkan Lagi

Dokumentasi Eksepsi

Dokumentasi Eksepsi
Dokumentasi Eksepsi

Makassar, Eksepsi Online – (16/11) Sejak dipending tanpa batas waktu yang ditentukan pada (13/11) lalu, Kongres Keluarga Mahasiswa (Kema) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH UH) hingga saat ini (16/11) belum ada informasi lebih lanjut terkait kelanjutan Kongres.

Saat dimintai informasi terkait kelanjutannya, Adib selaku Ketua Komisi II DPM FH-UH mengkonfirmasi bahwa masih persiapan  penentuan waktu untuk kongres lanjutan. “Masih cari waktu,” jelas Adib singkat.

Disamping persiapan untuk lanjutan kongres kema, Fadhil Muhammad Alfarid atau akrab disapa Fadhil menyayangkan kurangnya partisipasi Kema dalam Kongres pada (13/11) lalu. “Kongres kema kali ini bukan lebih kearah Keluarga Mahasiswa tetapi Kongres antar Lembaga Tinggi karena minimnya partisipan dari Keluarga Mahasiswa. lebih banyak perdebatan yang terjadi, dialektika yang terjadi, antar Lembaga Tinggi dalam hal ini BEM dan Dpm. Jadi itu hal yang sangat disayangkan karena Keluarga Mahasiswa kurang partisipan.” Ucapnya.

Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa itu juga menyampaikan bahwa Kongres yang kemarin berlangsung menjadi PR untuk DPM agar Kongres dapat berjalan lebih efektif kedepannya.

“Sangat menyayangkan ketidakhadiran daripada Mahkamah Keluarga Mahasiswa (MKM) maupun perelwakilan MKM. Karena di dalam Kongres Kema sebagai forum bertemunya seluruh Keluarga Mahasiswa kehadiran daripada seluruh Lembaga Tinggi BEM, DPM maupun MKM tentu sangat diharapkan. Permasalahan yang muncul kemudian adalah ketika ketidakhadiran MKM memunculkan isu persoalan penafsiran konstitusi yang menjadi pembahasan yang cukup alot.” Jelas Fadhil dalam kesempatannya wawancara dengan Kru Eksepsi.

“Saya melihat minimnya partisipan dari Keluarga Mahasiswa sebagai bentuk kegagalan daripada DPM untuk menghadirkan Keluarga Mahasiswa dalam Kongres Kema kali ini. Saran Saya kedepannya DPM lebih memasifkan lagi, lebih mengupayakan lagi secara persuasif kepada Keluarga Mahasiswa untuk hadir dalam Kongres Kema agar lebih efektif dan efisien,” sambung Fadhil sambil menutup wawancara.

Nada berbeda disampaikan Aura, Ketua DPM FH UH terkait kesadaran Kema yang perlu ditingkatkan di Kongres.

“Kesadaran Kema mungkin yang perlu ditingkatkan lagi. walaupun sudah menyurat tapi kalau dari teman-teman Kema tidak ada kesadaran dan tidak meluangkan waktunya,” jelas Aura.

“Untuk memenuhi qorum sebenarnya tidak sulit, yang jadi kendala biasanya kalau ada yang meninggalkan zoom atau meninggalkan ruangan. Tidak terlalu sulit sebenarnya, tapi butuh untuk kembali diingatkan untuk berkumpul kembali setelah break. Kita ikuti saja tata tertib bagaimana,” Tutup Aura menyampaikan kendala yang dialami dalam Kongres Kemarin. (hsb)

Related posts: