Makassar, Eksepsi Online – (17/12) Proses penyaringan bakal calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) pada Selasa (14/13) telah menghasilkan tiga nama calon Rektor, yaitu Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, dan Prof. dr. Budu, Sp.M(K), M.Med. Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Unhas.
Ketiga nama tersebut nantinya akan diserahkan kepada Majelis Wali Amanat (MWA) sebagai salah satu rangkaian proses pemilihan Rektor Unhas ini.
Mewarnai proses pemilihan, berbagai macam tanggapan dari beberapa pihak bermunculan, Dosen dan Alumni Unhas juga tidak ketinggalan. Dr. Syarif Saddam Rivanie Parawansa, S.H., M.H., yang akrab disapa Dr. Ivan, selaku Dosen Fakultas Hukum Unhas, mengatakan bahwa beliau menyambut baik hasil penyaringan tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Presiden BEM Fakultas Hukum Unhas periode 2017-2018, dan Alumni S1 Unhas tahun 2019, dan S2 Unhas tahun 2021, Didi Muslim Sekutu, saat dihubungi oleh reporter eksepsi online melalui sambungan telepon.
“Saya meyakini bahwa seluruh pendaftar calon Rektor Unhas adalah sosok yang punya visi dan misi memajukan Universitas Hasanuddin.” Jelas Didi.
Menanggapi hasil dari proses penyaringan yang telah dilaksanakan, yang kemudian menetapkan urutan suara ketiga calon yang ada, kedua Dosen dan Alumni Unhas tersebut sependapat bahwa hasil penyaringan tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk berspekulasi lebih lanjut terkait hasil pemilihan Rektor Unhas ini.
“Semua tentu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Rektor Unhas, tergantung bagaimana caranya mendapatkan suara dari MWA dan MenDikbudRistekDikti.” Jelas Dr. Ivan.
Sementara itu, Didi Muslim Sekutu menyampaikan bahwa komunikasi politik adalah hal yang nantinya akan menentukan dan perlu dilakukan oleh ketiga calon Rektor untuk bisa memenangkan pemilihan Rektor ini.
“Ketiga calon Rektor ini adalah orang yang memiliki kapasitas yang baik untuk menjadi Rektor Unhas. Oleh karena itu, komunikasi politik adalah hal yang perlu dilakukan.” Jelas Didi.
Dosen dan Alumni Unhas tersebut sama-sama berharap bahwa siapapun nantinya calon yang akan terpilih, diharapkan dapat membawa Unhas menjadi lebih baik dan kemudian memanfaatkan fondasi yang telah dibangun oleh Rektor Unhas sebelumnya.
Selain itu, sinergitas antara seluruh calon yang ada serta civitas academica Unhas harus terus terbangun baik itu sebelum dan setelah pemilihan berlangsung.
Didi Muslim Sekutu juga menambahkan bahwa, tugas seluruh civitas academica Unhas untuk terus mengawal berjalannya proses pemilihan yang Demokratis dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
“Kita harus menunjukkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa Unhas adalah perguruan tinggi yang bisa mewujudkan pemilihan yang demokratis.” Tutupnya. (aim)