Makassar, Eksepsi Online – (16/8) Pusat Studi Kebencanaan pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin (LPPM Unhas) bekerja sama dengan Disaster Management Centre (DMC) Ikatan Alumni Teknik (Ikatek) Unhas melaksanakan kegiatan sosialisasi pengetahuan tentang kebencanaan (Literasi Bencana) dengan memaparkan materi kebencanaan dan dilanjutkan dengan simulasi tanggap bencana yang dilaksanakan di lapangan SMKN 1 Takalar, Sabtu (13/8).
Kegiatan ini didukung langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (BPBD Prov. Sulsel), Palang Merah Indonesia (PMI), Search and Rescue Universitas Hasanuddin (SAR UH), Squad Of Disaster And Emergency Assistance Ners (SIAGA NERS), Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Takalar serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Unhas Gelombang 108 Takalar Kecamatan Galesong.
Literasi Bencana ini ditargetkan kepada para siswa SMA yang tinggal di kawasan Desa Boddia, Kecamatan Galesong.
Kegiatan kemudian secara resmi dibuka oleh H. Syamsari Kitta S.Pt, MM selaku Bupati Takalar dan ditandai dalam sebuah Nota Kesepahaman yang ditandatangani antara Pusat Studi Kebencanan LPPM Unhas dan DMC Ikatek Unhas dalam upaya memberikan payung kerja sama kedepannya untuk terus berkolaborasi dalam bidang dan aspek kebencanaan.
Kepala Pusat Studi Kebencanaan Unhas, Dr. Eng. Ilham Alimuddin, ST., MGIS., mengatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya yang bertujuan untuk mulai menggerakkan kembali kegiatan literasi bencana yang sempat terhenti karena situasi Pandemi. Pada tahun 2020 melalui inisiasi Puslibang Kebencanaan dan Dinas Pendidikan Prov. Sulsel telah berhasil menandatangani Peraturan Gubernur No.19 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Muatan Lokal Pendidikan Kebencanaan yang rencananya akan dilakukan pada tingkat Sekolah Mengenah Atas.
Melalui adanya kegiatan literasi bencana yang dirangkai dengan simulasi tanggap bencana di Takalar agar nantinya akan terus bergulir di tempat lain. Kegiatan ini pertama kali diadakan di Provinsi Sulsel dan memilih Kabupaten Takalar sebagai studi kegiatan sekaligus sebagai contoh bagi kabupaten lainnya. Dengan itu diharapkan kapasitas masyarakat terkait literasi bencana khususnya di daerah yang memiliki tingkat kerawaanan yang tinggi akan semakin meningkat dan akan mengurangi resiko bencana di daerah tersebut.
Dr. Ilham juga berharap dengan adanya keterlibatan BPBD Prov. Sulsel akan memperkuat kesiapan suatu wilayah dalam menghadapi kondisi bahaya dari suatu bencana.
Tentunya Pusat Studi Kebencanaan Unhas akan mendukung kegiatan literasi bencana dengan kajian-kajian ilmiah kebencanaan dan DMC Ikatek akan bergerak secara teknis dalam penyediaan pelatihan dan rekrutmen relawan tanggap bencana.
Adapun tujuan yang disampaikan langsung oleh Muh. Syukri Turusi selaku Ketua Umum DMC Ikatek Unhas dan LPPM Unhas melalui wawancara, pada Senin (15/8) bahwasanya tujuan dan sasaran kegiatan tersebut adalah untuk memberikan edukasi kepada generasi muda dan warga sekitar tentang potensi bahaya bencana yang ada di sekitarnya.
Lebih lanjut, diharapkan kepada para generasi muda dan masyarakat setempat dapat memahami akan potensi yang ada serta mampu melakukan kegiatan tanggap darurat jika bencana tersebut terjadi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Takalar, Nuriksan Nurdin memberikan ucapan terima kasih dan rasa syukur karena dapat dipercaya sebagai tuan rumah yang bertempat sebagai kegiatan sosialisasi dari salah satu program Unhas.
“Sebagai tempat yang kami tunjuk di Desa Boddia itu adalah lokasi bencana terberat yang ada di bibir pantai Kabupaten Takalar yang terjadi di beberapa tahun terakhir, dan tugas kita sebagai tupoksi dari BPBD adalah memberi edukasi terkait adanya bencana sehingga kita bisa bebuat untuk setidaknya mengurangi kerugian saat ada bencana,” tegas Kalaksa BPBD Takalar. (bjh/red)



