web analytics
header

Merangkul Pelajar SMA, Garda Tipikor Menggelar Sosialisasi Anti Korupsi

garda

 

Makassar, Eksepsi Online – (2/10) Gerakan Radikal Anti Tindak Pidana Korupsi (Garda Tipikor) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (FH-UH) mengadakan Sosialisasi Anti Korupsi yang mengusung tema “Generasi Muda: Harapan Antara Kualitas dan Integritas”. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni Baruga Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, S.H. dan di Gedung Guru Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 September 2022 dan pada tanggal 28-30 September 2022.

Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya preventif terhadap tindak pidana korupsi dengan memberikan pemahaman dan menyadarkan masyarakat sekitar bahayanya korupsi yang menjadi salah satu kejahatan luar biasa. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Garda Tipikor yang biasanya dilaksanakan di pertengahan tahun dan menjadi salah satu program kerja utama dari Garda Tipikor.

Adhdhohir Agustana Putra atau yang kerap disapa Dohir selaku Ketua Umum Garda Tipikor FH-UH mengatakan lahirnya kegiatan ini dikarenakan atas dasar maraknya korupsi yang terjadi di Indonesia. Selama masih ada korupsi di Indonesia maka Garda Tipikor FH-UH masih ada sampai sekarang ini berdasarkan pada visi dari Garda Tipikor itu sendiri.

“Visi dari Garda Tipikor yaitu menjadi lembaga yang proaktif dan komitmen terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi di indonesia. Maka kegiatan ini merupakan bentuk pengejewentahan atas upaya dan komitmen kita dalam pemberantasan tindak pidana korupsi yang mana kegiatan ini lebih ke upaya preventifnya.” jelas Dohir.

Mengenai materi yang disampaikan pada Sosialisasi Anti Korupsi ini, ia menyebutkan, “Untuk materinya, materi yang sama untuk dua lokasi yaitu materi dasar-dasar korupsi dan 7 bentuk korupsi, penyebab dan dampak korupsi, serta materi peran generasi muda dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.” 

Peserta dalam kegiatan yang dilakukan di Gedung Guru Indonesia di Bone ini mencakup 8 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Bone. Garda Tipikor selaku penyelenggara kegiatan ini menuai respon positif dari para peserta, bisa dilihat pada interaktifnya para peserta dari kegiatan tersebut.

“Kita mengundang juga beberapa SMA lainnya, totalnya ada 8 sekolah yg kami undang. Jika saya melihat selama kegiatan, peserta yang hadir sangat antusias terhadap kegiatan sosialisasi ini dengan dibuktikan interaktifnya para peserta selama kegiatan materi dan pada saat sesi FGD.” terangnya.

Kemudian di dalam mempersiapkan pelaksanaan kegiatan ini, ia menjelaskan bahwa tidak ada kendala yang berarti dalam persiapan pelaksanaan kegiatan dan terkait yang perlu dipersiapkan ialah bagaimana mereka menyampaikan materi tersebut kepada perserta yang notebenenya seorang pelajar SMA.

“Tidak ada kendala yang terlalu berarti, hanya kendala-kendala teknis saja di lapangan, dan terkait apa saja yang perlu dipersiapkan tentunya yang paling utama adalah bagaimana cara penyampaian kita yang disesuaikan dengan kondisi peserta yang mana dalam hal ini pelajar-pelajar SMA maka kami memberikan pembekalan khusus kepada para pemateri yang dalam hal ini dari internal kami sendiri agar penyampaian materi dapat disederhanakan mungkin dan dapat dipahami oleh para pelajar-pelajar SMA.” ungkapnya.

Lalu ia juga berharap setelah diadakannya kegiatan ini dapat menjadi awal dan hal yang berkelanjutan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Kemudian ia juga berharap kepada peserta yang hadir agar menjadi agen penyebar virus anti korupsi di lingkungan sekitarnya.

“Saya sangat berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi awal dan berkelanjutan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, jangan sampai budaya perilaku-perilaku koruptif yang masih biasa dilakukan tanpa disadari itu menjadi awal tindak pidana korupsi yang nyata nantinya. Juga saya sangat berharap kepada pelajar-pelajar SMA yang hadir dapat menjadi agen-agen penyebar virus anti korupsi di lingkungan sekitarnya juga dapat mengembangkan ilmu yang telah mereka dapatkan melalui kegiatan ini dan mungkin di kemudian hari pendidikan anti korupsi dapat menjadi salah satu ekstrakulikuler di sekolahnya masing-masing. Ini menjadi harapan besar saya dan mungkin kami di Garda Tipikor.”

“Semoga mereka dapat menjadi emas dimana pun mereka berada.” tutupnya. (kal)

Related posts: